webnovel

Menanti ngidam..

Semua sudah pada pulang ke rumahnya dan sekarang kita berdua di rumah, lebih tepatnya kita berada dalam kamar lagi rebahan di atas kasur.

"kamu senang sayang?" tanyaku saat dia masih mengelus perut hamil palsunya dengan penuh senyuman.

"hehehe iya james, makasih ya.." balasnya dan aku pun tersenyum.

"semua untuk kamu sayang.." bisikku di depan wajahnya.

"aku ga bisa berkata apa-apa lagi untuk kamu, kamu itu terlalu sempurna buatku james. Dan aku bahagia banget bisa memiliki kamu." dia mengelus pipiku.

"kamu juga, kamu terlalu sempurna untukku.." balasku lalu mengecup telapak tangannya.

"ekh, dia gerak loh kayaknya." hebohku sambil meletakkan telingaku di perutnya.

"ihh..apaan sih james, babynya masih kecil loh.." dia mengusap kepalaku.

"tapi serius loh, ini dia lagi gerak sayang. Ya ampun nak, kamu udah ga sabaran keluar ya?" aku pun mengecup perutnya berkali-kali.

"hey..hey..dia gerak loh say_" ucapanku terhenti saat melihat matanya berlinang.

"loh, hey kenapa nangis sayang? baby kita nakal ya?" dia menggeleng dengan nafas senggukan.

"tapi kena_"

"hiks..hiks..gapapa kok, hehehe aku hanya senang aja karena kamu ajak baby kita bicara. Seandainya anak kita beneran ada, hiks.."

"istriku sayang.., anak kita beneran ada kok, dia lagi di perut kamu dan 6 bulan lagi kamu lahiran loh.."

"hiks..hiks..james makasih, makasih kamu selalu buat cara untuk menguatkan aku. Hiks..hiks..aku minta maaf karena aku ga bisa kasih kamu anak, hiks..hiks.." aku menghapus air matanya, aku tahu bagaimana perasaannya sekarang.

"kalau kamu nangis..aku juga nangis, kalau kamu sedih..aku juga sedih sayang. Namun di saat kamu rapuh, akulah jadi penguatmu sayang." ucapku dengan mata berlinang.

"bahkan bukan hanya aku saja yang nangis dan sedih, tapi baby kita di sini juga pasti sedih dan nangis melihat mamanya menangis.."

"hiks..hiks..maaf.." isaknya.

"aku tahu sayang.., aku tahu perasaan kamu sekarang dan aku tahu kamu juga lagi berjuang melawan keterpurukan mu." aku masih menghapus sisa air matanya.

"bukannya kita udah belajar mengikhlaskannya hem?" dia pun mengangguk.

"jadi kenapa bersedih lagi sayang?" ucapku sambil menyelipkan rambutnya di daun telinganya.

"a..aku..aku hanya masih merasa ber..bersalah sama kamu james."

"sstttt, stop selalu merasa bersalah sayang. Ini juga permintaan aku kan?" dia terdiam.

"aku tidak merasa kamu kecewakan, aku terima keadaan kamu sekarang dan aku terima kenyataan ini sayang.."

"maaf.." ucapnya sesal.

"iya aku maafin asal kamu ga mengungkit soal rasa bersalah kamu, oke istriku?"

"i..iya james, aku janji ga akan mengingat itu lagi. Dan..dan aku harus fokus sama baby kita di sini, iyakan sayang?" nah, aku pun tersenyum kalau dia udah kayak gini.

"iya donk, kamu harus fokus sama baby kita di sini, apa lagi dia perempuan yang cantiknya sama kayak kamu sayang.." kita pun tersenyum bersama.

"hehehe, kamu gapapa kan kalau baby kita perempuan?"

"engga..aku gapapa kok sayang, perempuan juga manusia loh.."

"wkwkwk, kamu ini ya ada-ada aja."

"nah gitu donk, kan cantik kalau tertawa gini. Jangan sedih lagi ya sayangku.." ucapku gemes sambil unyel-unyel pipinya.

Puas bercerita dan bercanda akhirnya kami memutuskan tidur, apa lagi dia udah kelihatan mulai ngantuk, aku membawa dia tidur di pelukanku dan tanganku melingkar sempurna di perutnya, sesekali aku mengusap perutnya seolah-olah beneran ada nyawa di dalam.

****

Seminggu telah berlalu, kesehatannya jauh semakin membaik. Namun dia masih tetap check up, dan hari ini aku akan menemani dia ke rumah sakit.

"pagi istriku.." ucapku sambil meluk dia dari belakang.

"pagi juga suamiku, kamu duduk dulu donk, aku masih masak nih.."

"akh ga mau, maunya peluk kamu gini aja."

"ihh..aku kan jadi susah sayang, nak papa kamu ini nyebelin banget sih."

"hahaha, ngadu ya sama sibaby. Oke-oke papa duduk, plis ya nak jangan kesel sama papa." aku pun mengecup pipinya lalu duduk di kursi makan sambil menunggu makanan.

Aku masih memperhatikan dia, dia kelihatan seperti beneran ibu hamil, lucunya dia juga sesekali elus perutnya sambil tersenyum. Setidaknya, istriku bisa kembali menjadi sera yang dulu. Dan aku kembali mendekati dia karena mengingat sesuatu.

"sayang.."

"iya..?" ucapnya sambil menoleh ke arahku.

"ga lupakan kamu lagi hamil, udah minum susu belum?" tanyaku.

"eh.."

"nah kan.., pasti lupa deh.."

"maaf-maaf, aku tadi udah ingat cuma lupa lagi karena mau masak buat sarapan kamu." ucapnya dengan wajah menyesalnya namun aku malah tersenyum sama dia.

"aduh sayang.., baby kita lebih penting loh dari papanya yang kuat kayak gini."

"aku beneran lupa james.." lirihnya menyesal.

"iya gapapa kok sayang, lain kali utamakan kehamilan kamu ya dan ga harus lupa juga minum susunya. Kasihan loh baby kita di perut kamu, haus donk jadinya dia.."

"sayang.., maafin mama ya. Mama janji deh ga lupakan kamu lagi." ucapnya sambil elus perutnya.

"yaudah, aku buatin susu kamu ya dan kamu lanjutkan aja masaknya."

"iya, maaf udah repotin kamu."

"yaelah sayang, kok direpotin sih? aku kan papanya jadi harus ikut andil donk, bentar ya sayang.." dia pun mengangguk dan aku membuat susunya.

Ini yang paling lucu, kenapa? aku beli 2 susu yang berbeda. Aku membeli susu ibu hamil "prenagen" tapi hanya tempatnya aku perlukan dan bubuk susunya aku kasih sama tetangga yang juga lagi hamil. Aku juga membelikan susu "entrasol" tapi tempatnya aku buang dan bubuk susunya yang akan diminum sera sekalian bagus buat kesehatannya.

Jadi, kalengnya merek "prenagen" tapi isi bubuknya susu "entrasol". Hebatkan aku? hehehe, ya kali dia beneran minum susu hamil, yang ada jadi racun sama dia. Wkwkwk, aku ini suami idaman iyakan????

Akhirnya terhidang juga makanan di meja ini bersamaan sama susunya.

"sayang minum dulu susunya ya.."

"oh iya, makasih suamiku.." dia pun meminum susunya.

"loh kok belum dimakan james?"

"nunggu kamunya dulu, 10 menit lagi ya."

"wkwkwk, sayang ini lagian kan bukan su_"

"hey..hey.., itu susu hamil loh."

"hehehe, iya ya..aku lupa."

"unch.., pengen unyel tuh pipi kamu."

Dan 10 menit telah berlalu, kita pun kembali menikmati makanan ini kemudian kita berangkat ke rumah sakit.

****

Akhirnya kita sampai juga di rumah sakit dan akan bertemu dengan reigns yang menjadi dokter yang menanganinya.

"hay reigns.."

"hey, masuk-masuk." kita pun masuk.

"waduh, sera tampaknya semakin sehat aja nih ya, apa lagi ditambah kehadiran babynya."

"ya jelas donk bro.., anak pertama loh makanya kita senang banget."

"ya..ya..ya..yang lagi senang itu. Oh iya, hari ini check up ya?"

"iya reigns.." jawab sera.

"kita ambil darahnya lagi ya sera, kita pastikan racunnya hilang dari tubuhmu."

"iya reigns.."

Aku hanya mengamati reigns yang memeriksa istriku. Mulai dari ambil darah, suntik dan lainnya hingga dia selesai memeriksanya.

"udah selesai bro?"

"udah, tinggal lihat hasil lab nya aja, kita tunggu aja ya." kita pun mengangguk.

"reigns.."

"ya james?"

"sekalian donk periksa baby kita, sehatkan dia? perkembangan gimana?"

"oh iya ya, boleh-boleh.."

"sayang, kamu apaan sih? apa yang mau diperiksa."

"lah, ibu hamil harus diperiksa loh, bukan begitu reigns?"

"iya betul, sini biar gue periksa dulu ya."

Aku berdiri di samping sera yang lagi rebahan sambil menggengam tangannya, sesekali aku juga mengusap kepalanya. Dan reigns sangat serius sekali, pintarnya reigns ikut berakting dalam kepalsuan ini.

"gimana reigns?" tanyaku sok khawatir.

"yaelah biasa aja keles wajah lo, khawatir amat kayaknya."

"duh, tinggal jawab aja reigns, gimana istri dan baby kita?"

"huh, mereka baik-baik aja dan babynya sangat sehat, kalian ga usah khawatir ya."

"terima kasih ya Tuhan, berarti istri dan anak gue aman ya kan?"

"aman donk.., yang ga aman itu nanti buat lo."

"hah? maksudnya?" sontakku kaget.

"wkwkwk, iya nanti memasuki bulan  berikutnya pasti sera akan merasakan ngidam. Dan lo harus memenuhi ngidamnya atau bisa aja lo yang ngidam, selamat menikmati lah ya, wkwkwk.."

"hehehe kalian berdua ini ada aja sih, ya kali aku ngidam."

"hey, ssttt...kamu pasti ngidam sayang, lihat aja nanti. Tapi..kayaknya gue deh yang banyak ngidamnya reigns."

"nah, itu lo tahu.."

"hmm..hmm..hmm..gapapa deh, justru gue ga sabaran direpotkan sama sibaby. Duh, cepat-cepat donk anakku minta sesuatunya ya, papa ga sabaran nih, wkwkwk.."

"hahahahahaha.." kita tertawa bersama.

~••~••~

(Gila james ya, sampai segitunya..

😂😂😅😍😍👍👏)

Bab berikutnya