webnovel

Hai istri...

Semenjak gue pulang dari bandung dengan tangan kosong, gue udah sebulan ga mencari mereka lagi. Gue hanya menanti dan menunggu kabar dari tante kemarin. Namun masih nihil juga. Gue ga tahu apakah khristal belum pulang dari liburannya apa khristal melarang tante untuk kasih kabar sama gue.

Dan gue kembali frustasi karena belum ketemu sama mereka, gue kembali mencari mereka, dan ntah apa yang dipikiran gue hingga tiba-tiba gue kepikiran dengan bandara. Gue pengen nge-chek apa kah mereka sebulan lalu bener ada pergi keluar dari bandung.

Dengan nekatnya gue kembali ke Bandung sendiri tanpa ditemani siapapun bahkan sera ga gue kasih tahu. Begitu sampai tujuan gue langsung bandaranya.

Awalnya permintaan gue ditolak, namun dengan segala cara gue minta tolong sama mereka, akhirnya gue dibantu untuk mencari nama mereka dan kemana mereka pergi sebulan lebih yang lalu. Kemarin juga tante tanggal kepergian mereka.

Bolak-balik untuk memastikan namanya, dengan teliti bahkan udah sampai bosan mau muntah karena nama khristal ga da terdaftar dipergian manapun. Namun hasilnya nihil. Khristal ga pernah pergi keluar dari bandung.

Jantung gue lemas, jadi mereka sama sekali ga pernah pergi ninggalkan Bandung. Dan apakah khristal kemarin masih dirumahnya. Apakah di bersembunyi? apakah dia menghindar dari gue? Khristal ga mau ketemu sama gue? Sebenci itu lo sama gue khris? Sekecewa itukah lo sama gue khris?

Langkah gue semakin lemas, buat jalan keparkiran aja udah sempoyongan. Lagi-lagi gue pulang dengan tangan kosong.

Setelah pulang dari bandara, gue berhenti mencari mereka. Gue bukan ga mau berjuang tapi gue bingung apalagi yang harus gue lakukan? dia bahkan menghindar dari gue. Dan hari-hari gue kembali seperti awal gue frustasi. Ga semangat melakukan apapun.

Selang beberapa minggu kemudian, sera dam james mampir kerumah gue, mereka menanyakan ke gue apa kah gue berhasil menemukan mereka? Nyatanya gue gagal lagi. Tapi james dan sera berusaha membuat gue untuk tetap setia berjuang dan menunggu. Dan gue akan mencoba kembali semangat jangan putus asa.

Dan disinilah gue sekarang, berada dikelas karena ada jadwal sekarang. Tadinya gue dikantin sama mereka. Namun keingat tugas jadi duluan kekelas dan meninggalkan mereka dikantin.

Mau sehebat apapun dosen mengajar, gue ga bakalan mengerti, karena g ga konsen dan dipikiran gue masih aja khristal dan anak gue. Sumpah gue kangen banget sama dia.

Bahkan setelah pelajaran selesai pun gue masih anteng  dikelas, gue malas keluar dan lagi malas gabung sama mereka. Lagi-lagi gue melamun, namun lamunan gue terhenti karena getaran hape gue. Ternyata chat dari sera, dan gue kaget bukan main. Tanpa balas chatnya gue langsung lari keluar.

"ya Tuhan, mereka kembali...istri gue kembali...anak gue kembali..mereka disini ya Tuhan.., plis biarkan gue ketemu sama mereka. Gue kangen banget sama mereka Tuhan. Sayang....tunggu gue." doa gue dalam hati sambil berlari ketaman.

Gue udah melihat sosok khristal dari belakang yang duduk bersama julia dan james, meski mereka belum melihat gue, tetiba jantung gue deg-degan antara takut, terharu atau apa, gue ga tahu. Dan gue semakin mempercepat langkah gue. Belum lagi menginjak rumput taman, gue ditarik paksa sama josh dibalik dinding dan tanpa sengaja kotak kayu terjatuh karena tersenggol gue.

Brak....!!

"aauww..., lo apaan sih josh?" ucap gue berusaha melepaskan tangannya dari kerah kemeja gue.

"lepasin gue josh, gue mau ketemu istri dan anak gue." lagi-lagi josh bukan melepaskan malah semakin kuat mencengkram kerah gue.

"josh...lepasin josh.." emosi gue udah mulai nampak.

"josh...lepasin gue bangsat!!" emosi gue.

Bugh....bugh...bugh...👊

"lo kenapa sih bangsat?" emosi gue semakin menjadi karena josh memukul gue.

"lo ngapain ketemu sama mereka hah? Mau bikin khristal menangis lagi? Mau bikin dia menderita lagi hah?" bentak josh.

"hey, kita masih suami istri dan gue berhak ketemu sama mereka, sementara lo siapa hah? Cuma teman doank. Ga usah belagu lo.." marah gue.

"tapi kita sebagai sahabatnya lebih bisa bikin dia bahagia ga kaya lo, suami tapi bikin menderita.." sentaknya yang berhasil buat gue terdiam, dan gue mengakui semua ucapan josh.

"josh,, gue tahu kalian benci sama gue, tapi pliss izinkan dan percaya sama gue, gue ingin buat dia kembali bahagia. Gue ingin menghapus semua luka yang gue torehkan sama dia. Kita akan bahagia bersama josh." balas gue memohon.

"heh!! Khristal ga akan bahagia hidup bersama lo..!!" sentaknya.

"dari mana lo tahu khristal ga bahagia hidup dengan dirles suaminya josh?"

"james?" ucap kami dua kaget.

****

Gue dari tadi asyik banget bercanda sama james dan julia. Dimana julia terus ajak baby gue bicara, kadang julia bikin lucuan. Dan james sesekali membalas candaan julia. Namun candaan kami berhenti karena mendengar suara keras.

Brakk...!!

"eh, suara apa itu?" tanya julia sama kita.

"gue juga ga tahu, tapi suaranya keras banget ya.." jawab gue.

"huh!! Kalian tunggu disini ya, biar gue lihat dulu." sahut james.

"abang, jangan...ga usah dilihat. Mungkin kucing nakal tuh.." cegah gue.

"hehehe, ada aja lo dek. Abang cuma memastikan aja. Kalian nunggu disini ya." dan kami pun mengangguk, james pun pergi kearah suara tadi.

"Dari mana lo tahu, khristal ga  bahagia hidup dengan dirles suaminya josh?" tanya james yang udah punya firasat bahwa itu adalah josh dan dirles.

"james?" kaget mereka.

"lah, lo kan tahu sendiri james dan bahkan kita menyaksikan semuanya kan. Jadi dibagian mana sibangsat ini bisa bahagiakan khristal hem?" tanya josh.

"iya kita tahu semua itu, apa yang dilakukan sibangsat ini kita tahu itu. Tapi lo tahu isi hati khristal josh? Apa lo tahu isi hati khristal sebenarnya josh?" jawab james.

"tapi james.."ucapannya terpotong.

"sedangkan selama mereka bersama aja khristal bisa bercandiwara dengan hatinya. Apa yang diucapkannya ga sesuai kan dengan isi hatinya. Lo tahu itukan josh?" dan josh pun terdiam.

"gue ga mau khristal terluka lagi james.." jawabnya sendu.

"gue ngerti josh, dan kita pernah sepakatkan dari awal. Biarkan semua mengalir sesuai jalannya khristal. Sesuai kemauan khristal sampai dimana dia bertahan dan dimana dia menyerah seperti yang dia lakukan saat dia memutuskan untuk pergi sementara dan saat dia menutupi kehamilannya." nasehat josh. Dan kemudian josh kembali menatap gue sinis.

"kali ini lo selamat dari gue bangsat..!!" kesal josh dan gue pun tertawa kecut lihat kekesalan dia.

"james.., makasih ya bro.." ucap gue berterima kasih sama dia.

"hemm.., lo jangan seneng dulu. Perjuangan dan keputusan terakhir lo ada ditangan khristal. Mereka bisa memaafkan lo apa ga, itu semua ditangan khristal." gue lagi-lagi terdiam.

"iya, gue tahu james. Semua ditangan khristal dan gue harus bisa dapatkan mereka kembali." dengan penuh keyakinan.

"lo mau ketemu sama khristal dan anak lo kan?" dan gue pun mengangguk antusias.

"harus banget sekarang james?" sahut josh dari belakang.

"josh.." tegas james.

"serah kalian deh.." kesalnya.

"dirles, mereka sekarang lagi ditaman,  sebelum lo jumpai mereka, biarkan gue kesana dulu. Ntar gue kasih kode ke lo supaya datang."

"baik james, sekali lagi makasih.." balasnya mengangguk sebelum dia pergi kembali ketaman.

"huh..!"

"abang, gimana? Tadi itu apa?" tanya gue setelah dia balik.

"ga da apa-apa kok dek." jawabnya.

"yakin james ga da aneh-aneh tadi disana?" tanya julia mulai curiga.

"iya loh julia..." gemesh james.

"dek, apa lo ga pegal duduk nyandar dikursi kayu ini.?"

"hah?"

"he em...,sini lo sandaran di dada abang, biar ga sakit punggung nya ya.." gue heran sama dia loh. Tapi emank badan gue pegal sih nyandar dikayu ini

"tapi, gapapa nih bang? badan gue udah berat nih sekarang." tanya gue khawatir.

"iya gapapa kok dek, sini..senderan didada abang, ulurkan aja kaki lo didepan berlebih nyaman." dan gue mengikuti instruski james.

"hem..., nyaman banget loh bang. Hehe.."

"pasti donk dek.., tapi ada yang lebih nyaman lagi loh dek.."

"apa itu bang?"

"rahasia donk dek.."

"ihhhh...abang mah pelit...." bepura kesel.

"hehehe..nanti juga lo rasakan kok dek, sekarang rileks aja dulu lo ya, hirup udara segarnya disini. Kalau ngantuk bobo aja ya." gue pu mengangguk.

"dirles, lo sekarang kesini, gantikan posisi gue." isi chat james pada dirles.

"eh," karena merasa ada pergerakan, namun kembali tenang karena elusan tangannya.

"abang disini kok dek.."  tahukah kalian biarpun itu suara james namun yang mengelus sayang kepala khristal adalah dirles, dan sekarang dirles full menggantikan posisi james. Berarti khristal menyandar nyaman didada dirles

Gue nyaris berteriak saking ga nyangka sekarang gue ketemu sama istri dan anak gue, dan paling buat gue ingin menangis saking terharu dan bahagianya sekarang khristal notabene istri gue lagi menyandar didada gue dan ini untuk pertama kali dia menyandar di dada gue.

Gue menangis namun tidak bersuara. Apa lagi saat dia curhat tentang hidupnya dan tentang anak gue, gue menangis dan lagi-lagi menahan suara karena dia mengatakan bahwa anaknya ga pernah mendapatkan kasih sayang papanya dan gue semakin nangis karena anak gue merindukan papanya.

Dengan keberanian gue melingkarkan tangan gue ke perut buncitnya, mengelus lembut dengan penuh sayang "nak, ini papa nak, ini tangan papa nak, tangan yang kamu rindukan nak, akhirnya ya nak papa bisa memegang kamu lagi. Kamu bahagiakan nak?" ucap gue dalam hati.

Dan sekarang gue kembali seperti memeluk dia. Dan tanpa sadar gue ikut menyendarkan dagu gue dibahu dia. Gue meresapi hari indah sekarang, hati gue semakin bahgia saat dia memegang tangan gue yang masih bertender diperut buncitnya.

Gue merasakan dia sangat menikmati ini, ditambah udara yang sejuk semakin mendukung suasana hati kami. Tapi merasa dia udah mulai curiga saat dia dari tadi bicara dan gue cuma diam aja sambil mengelus perutnya. Sekarang jantung gue mulai deg-degan tak karuan, sebentar lagi dia akan menoleh kebelakang, dan kita akan ketemu secara langsung. Dan penuh keberanian gue...

"hai istri...." sapa gue senyum.

~•~•~

(Wkwkwkwkwk, kaget parah pasti tuh si khristal...😂😅😜)

Bab berikutnya