webnovel

Dirles gagal..

"Lo kenapa james? kok ada yang mengganggu pikiran lo." tanya josh.

"huh! semalam dirles nelpon gue minta nemani dia kebandung."

"kebandung? ngapain james?" tanya julia.

"jadi dua hari yang lalu dirles nemui om robert dikantornya, dan dirles minta bantuan sama papanya buat beri tahu tanda dimana kira-kira lokasi tempat khristal yang pernah kunjungi, dia merasa khristal ga dijakarta."

"terus..?"

"tante sharon punya firasat kemungkinan mereka dibandung tempat oma nya."

"jadi mereka dibandung? ayo kita temani dirles cari khristal." ajak julia.

"tapi gue menolak ajakannya." lanjut james.

"hah! kenapa lo menolaknya sih? lo gilak ya? Ini kesempatan kita bersama mencari dia, lo apaan sih james." kesal julia.

"iya, gue awalnya sempat berniat bantu dia, namun gue urungkan niat gue, karena gue ingin dirles yang berjuang sendiri mencari khristal, bukannya kita udah berjanji ga kan bantu dia, dan kita kasih pelajaran itu sama dia.?" jawab james.

" tapi..."

"kalau mereka dipertemukan kembali pasti kembali, biar Tuhan yang berencana dan sampai mana Tuhan menghukum dirles."

"tapi gue beneran kangen sama khristal.., udah hampir 2 bulan kita ga ketemu sama dia. Gue kangen banget sama dia james.." sedih julia.

"sabar jul, toh juga khristal bilang dia bakalan pulang kalau dia beneran siap, berarti dia akan kembali lagi bersama kita." jawab josh berusaha menenangkan julia.

"dan gue berharap dirles bisa menemukan mereka ya." sahut james.

****

Jangankan kalian, gue juga sebenarnya kurang nyaman kalau sera ikut nemani gue kebandung. Namun alasan yang dia berikan, gue jadi izinkan dia ikut, gimanapun dia juga terlibat dalam hubungan gue dan khristal.

Kalau kalian menanyakan apakah gue masih cinta sama sera? jawabannya IYA, hanya aja cinta itu audah berkurang dan ga sepenuhnya 100% seperti dulu.

Tapi, gue kembali mengingat dan memikirkan ucapan sera waktu malam kehancuran itu. Gue harus belajar menerima dan mencintai khristal. Dan iya sekarang gue bahkan sudah menerima khristal namun cinta gue sama khristal masih 40%.

Bukan kah itu lebih baik, dari pada tidak memiliki nilai cinta ke khristal. Kalian boleh marah tapi kalian juga harus memahami gue. Sera dan gue baru jalan dua bulan memutuskan kelanjutan pernikahan, dan itu ga gampang buat melupakan sera apalagi melepaskan rasa cinta yang pernah kita jalani bersama.

Namun, hanya satu kekuatan paling membedakan antara sera dan khristal. Gue.. lebih takut dan ga sanggup KEHILANGAN khristal dari pada kehilangan Sera.

Dimalam dimana saat khristal pergi meninggal gue dan terus memikirkan nasehat sera, gue jadi flashback dan teringat saat sera pergi 3 hari kesingapura sama mamanya, gue biasa aja dan tidak khawatir bahkan seperti tidak ingin mencari keberadaan dia, namun beda dengan khristal yang hanya belum sampai rumah dari kampus gue udah khawatir setengah mati bahkan uring-uringan kayak orang kehilangan sesuatu.

Meski mengingat kata sera, namun gue mencoba mengabaikan dugaan itu, okelah, dihari pertama, kedua saat khristal pergi, gue masih membantah kekhawatiran gue dalam hati, tapi dihari ketiga baru lah gue mulai gelisah dan mencari keberadaan dia. Dan gue mendapat jawabannya, ternyata gue ga sanggup hidup tanpa khristal.

Lagi-lagi percayalah, biar pun saat ini cinta gue buat khristal belum sepenuhnya 100%, gue selalu akan terus berusaha untuk mencintai dia.

"dir, apa lo beneran kehilangan khristal?" tanya sera dalam perjalanan.

"iya sera, bahkan gue takut banget kehilangan khristal dan bayi kita."

"dan apakah lo mencintai khristal?" gue pun kaget atas pertanyaannya.

"kenapa lo bilang kayak gitu ser? dan untuk apa lo tanya?" ketus gue.

"jawab aja kali dir.."

"iya gue mencintai khristal.."

"secepat itu lo mencintai khristal? disaat dia pergi? kenapa ga disaat kalian bersama lo mencintai dia?"

"sebenarnya apa sih tujuan lo menanyakan ini sama gue? kemarin lo yang nyuruh gue menerima dan belajar mencintai dia.." tanya gue semakin ga suka sama sikap dia.

"hum..., gue ga ada maksud apa-apa kok dir, gue hanya ingin lo beneran mencintai dia, jangan karena merasa bersalah atau kasihan sama khristal."

"kenapa lo bisa berpikir kayak gitu?"

"karena seandainya lo mengatakan cinta sama khristal sekarang, dia ga akan percaya sama ucapan lo."

"makudnya?" dahiku mengerut.

"yang dia tahu dan yakini bahwa lo sangat mencintai gue dir, dia ga punya sedikit pun berpikir kalau lo akan membalas cintanya apa lagi mengatakan cinta sama dia." gue pun terdiam masih menyimak katanya.

"Kita sama-sama wanita dir, kita menggunakan hati, kita menggunakan perasaan untuk menangkap dan merespon disekitar kita."

"lo mengertikan maksud gue dir?" lanjutnya lagi.

"iya sera.."

"yakinilah dia bahwa lo lakukan ini karena CINTA.!! yakinilah dia bahwa dia lah yang TERBAIK untuk mu, yakinilah dia bahwa lo MENGINGINkannya dalam hidup lo." dan gue pun mengangguk.

"dan perjuangan mu belum sampai disini dir, bahkan jika dia menolak berkali-kali janganlah berhenti perjuangkan dia lagi. Ingatlah dia hanya menghukum lo bukan meminta lo menjauhi dia. Dan saat dia menerima lo disitulah perjuangan kalian selesai."

"semoga dia mau memaafkan gue ya ser.." harap gue.

"aminn, dan gue akan bantu jelaskan sama dia nanti."

"terima kasih sera..terima kasih.."

"berterima kasihlah sama khristal karena dia berhasil membuat lo menjadi seorang gentle dan bertanggung jawab." gue kembali mengangguk.

Sekarang kami udah berada dibandung jam 18.30 udah hampir malam, sungguh perjalan hari ini sangat capek ditambah tadi macet lah ada yang kecelakaan lalu lintas lh. Pokoknya ga selancar biasa.

Dan sekarang kami masih mencari alamat yang dikasih papa kemarin, ternyata tempatnya jauh dari kota tepatnya pedesaan, namun sejuk dan adem desanya.

"semoga lo beneran disini sayang.." doa gue dalam hati. Yang masih mencari alamatnya.

"jadi ini tempatnya dir?"

"kalau lihat alamatnya ini sih."

"yaudah kita turun aja, kita tanya sama warga disekitar sini, mugkin mereka lebih tahu dimana rumah nenek Neta, karena papa juga kurang tahu no berapa rumahnya."

"bener kata lo ser, yaudah ayok..." dan kami pun keluar dari

****

"jadi, dulu tante pernah ngidam pengen cium brondong? Haha, apa paman ga marah gitu tan?" tanya gue yang masih asyik cerita sama tante kebun.

"hahah, iya nak pernah loh.., lagian mana mungkin paman kamu marah dan nolak, karena permintaan anaknya.

"aduhhhh, kasian banget sih pamannya.."

"dan sekarang kamu ga merasa ngidam sesuatu nak?"

"hem...khristal sekarang ngidam yang ga mungkin terkabulkan tan.." sedih gue.

"memang kamu ngidam apa sih nak? Kok ga terkabulkan sih?" gue hanya menggelengkan kepala, tanda ga mau kasih tahu ngidam gue apa.

"jangan ditahan nak, memang pengen apa sih nak? hem? coba kasih tahu sama tante, siapa tahu tante bisa kabulkan?" dan air mata gue pun jatuh.

"loh, kok jadi menangis sih nak..?"

"khristal pengen bobo sama suami khristal tante hiks...hiks.., sibaby pengen bobo peluk papanya tan hiks...hiks..., kita pengen bobo bareng tan.." isak gue sedih.

Drap....

"sabar nak, sabar..kamu harus sabar nak, tante tahu gimana perasaan kamu sekarang, tante ngerti posisi dan kesediha kamu sekarang.."

"hiks...hiks..., kita pengen bersama tan, ga apalah malam ini aja. Tapi itu ga terkabulkan tan. Hiks...hiks...dia udah menikah lagi sama wanita yang dicintainya tan.." tangis gue.

"nak.., jangan menangis seperti ini, pikirkan bayi kamu, ntar dia sedih liat mamanya menangis begini. Nak.., semua akan baik aja. Sekarang kamu hanya fokus sama bayi kamu ya. Bukan kah dengan kehadiran dia aja bisa buat kamu bahagia dan semangat lagi nak?"

"hiks...hiks...maaf tan, khristal hari ini agak cengeng, khristal bahagia kok kalau cuma berdua sama sibaby. Khristal hanya kesel karena ngidam khristal ga terkabul."

"hehehe, yaudah kamu jangan sedih apa lagi nangis ya nak.." dan gue pun mengangguk sambil hapus air mata.

Saat gue mencoba kembali tenang dan baru aja gue menghela nafas dan tanpa sengaja mata gue melihat kearah jendela, jantung gue mendadak deg-degan dan mata gue semakin melebar.

Astaga gue beneran ga salah lihat, itu dirles dan sera? mereka berdua berjalan ke arah rumah gue. Melihat mereka berdua, jantung gue langsung menciut.., hati gue kembali nyess banget. Untuk apa mereka datang? apa mereka mau kasih kabar bahagia? gue mau marah? buat apa? dan gue ga mau ketemu sama mereka.

"tante.." panggil gue.

"iya nak?"

" tante, khristal melihat ada orang mau datang kesini. Tante tolong usir mereka ya. Kalau mereka nyari khristal, bilang khristal ga ada disini."

"loh, kenapa nak? mereka siapa rupanya?"

"plisss tante, apapun alasan tante sama mereka terserah, yang penting jangan katakan khristal disini. Khristal ga ingin ketemu sama mereka, plisss tolong khristal tan.." mohon gue.

"tante, mereka udah depan pintu. Tante kedepan ya, jangan lupa bilang khristal ga da, khristal sembunyi dulu ya tan.." dan gue langsung berlari sembunyi.

Tok...tok....tok...✊

Tok...tok...tok..✊

Ceklekk...!!

"malam bu..." sapa dirles dan sera.

"malam, siapa ya?" tanya tante bersandiwara.

"hiks...hiks..., itu papa kamu nak, hiks...hiks...papa kamu disini nak, apa papa tahu keinginan kita nak? hiks...haks...ngidam mama terkabul sedikit nak, setidaknya jantung papa kamu berdetak dirumah ini nak, dirumah kita nak." isak gue pelan lalu menggigit tangan gue supaya tangis gue yang kuat ini tertahan dan tak terdengar sama mereka.

#Sementara itu....

"tadi kita menanyakan tetangga dimana rumahnya nenek neta, dan mereka menunjukkan rumah ini, apa khristal nya ada bu?" tanya dirles.

"khristal tidak ada disini..."jawab tante.

~•~•~

(Yahhh,,, bakalan ketemu ga ya?

trus gimana dengan ngidam kamu khristal? mumpung dirles lagi injak rumah kalian.😕😥😖😭)

Bab berikutnya