webnovel

Semua baik-baik saja..

Saat ini dan untuk pertama kalinya gue dan dirles tidur sekamar bahkan satu ranjang. Semalam memang adalah hari terpuruk dan frustasinya gue dan semalam juga adalah hari paling indah bagi gue yang beneran nyata.

Dirles mampu menyemangati gue, mampu menenangkan gue, mampu menyembuhkan sakit itu bahkan mampu mengobati trauma gue. Tapi lebih utama dirles berhasil menyakinkan dan meluluhkan hati gue.

Gue beneran ga kepikiran maksud dia sejak diperpus dan dimobil selalu berkata "gue yang akan mengobati luka hati lo" dan gue mendapatkan jawaban itu bahwa maksud dia adalah menghapus bekas sibrengsek itu dan melakukannya dengan lembut  dan tidak sebrutal sibrengsek itu untuk menghilangkan trauma gue, supaya gue mengingat hanya satu orang pria yang pernah dan layak mendapatkannya yaitu dirles suami gue bukan orang lain.

Dirles bahkan lebih dulu minta izin ke gue, dan bukan tanpa alasan gue menerima permintaan dia. Karena dari sejak awal nikah gue berharap ada anak kecil hadir ditengah kami.

Dan alasan utama gue mengharapkan kehadiran anak karena setelah nanti gue pisah dengan dirles, gue ga bakalan sendirian dikeseharian gue. Gue beneran mengharapkan anak buat menemai, bermain bercanda,bernyanyi, bercerita.

Mungkin gue bisa dikatakan wanita bodoh. Tapi itu lah kehidupan yang gue alami sekarang, kehidupan tanpa cinta. Andai kalian mengalami kehidupan seperti saya, mungkin kalian akan mengerti dan memahami langkah gue. Jika suami ga mencintai gue setidaknya anak gue mencintai ibunya yaitu gue.

Gue ga bingung gimana selanjutnya setelah kita melakukan itu. Karena semua tetap sama, gue tetap seperti khristal biasanya. Gue tetap membantu dan mensupport hubungan dirles dan sera. Gue tahu mereka sangat saling mencintai. Jadi gue ga mau lagi menjadi benalu dalam hubungan cinta mereka.

Kejadian indah semalam biarlah itu juga menjadi kenangan indah buat gue ketika kita pisah nanti dan gue ga akan marah sama dirles. Bahkan gue berterima kasih sama dia.

Hidup tanpa cinta itu sangat menyakitkan, kita ga akan bahagia. Jadi buat apa gue mempertahankan itu lagi. Pisah? Itu bukan jalan terbaik ,gue benci perceraian. Tapi kembali lagi, apa kamu sanggup hidup tanpa cinta. Gue juga berjanji sama Tuhan dan diri sendiri saat gue pisah dari dia, gue ga akan mencintai pria mana pun selain dirles meski kita  ga bersama lagi.

Disinilah gue sekarang lagi mandang dia yang masih tertidur dan mengelus kepalanya Mengingat indahnya tadi malam ntah kenapa gue jadi senyum senyum.

"terima kasih suami, lo berhasil menyembuhkan dan mengobati hati yang terluka itu." bisik gue.

"dan terima kasih juga suami atas malam yang indah ini.., semoga dia hadir ya, setidaknya dia hadir buat dikehidupan gue selanjutnya nanti.."

"i love you..." ga lupa juga mencium keningnya.

****

"hem.... Masak apa ya sekarang? Indomi aja deh. Lagi pengen juga sih." ucap gue sambil ambil bahannya.

"semoga kamu hadir ya nak.., Tuhan plis kabulkan permintaan khristal kali ini ya.." doa gue sambil masak,ntah kenapa gue selalu berdoa seperti itu, yang saat mandi lah, saat pakai baju dan kayak sekarang ini lagi masak ajak masih terus berdoa, saking mengharapkannya ya.

"ekh, udah jadi indomienya.." baru aja gue memindahkan dimangkok. Tiba-tiba sapaan dirles terutama saat dia mencium pipi gue yang masih memar itu ngagetin gue.

"pagi khristal.." sapanya.

"ekh, ihh....dirles ngagetin aja lo." kesal gue.

"duh..duh..pagi-pagi udah ngomel mulu.."

"iss, lo sih kan kaget gue. Malah cium-cium lagi.." ucap gue cemberut.

"hehe, maaf donk cantik, apa lo kata? Cium? Halaaaahh yang tadi malam lebih dari itu aja ga masalah bahkan keterusan. Enak juga ya ternyata.." ledeknya

"DIRLESsss.....!!" jerit gue, malah diingat-ingat lagi tadi malam, kan gue malu.

"hahahaha,, aduh khris..hahaha.., mukak lo..hahaha.." ketawanya.

"au ahh.." ngambek gue.

"unch..unch.. Jangan ngambek donk cantik." usahanya sambil bujuk gue.

"khris.." panggilnya.

"hem..?" balas gue.

"soal gue cium pipi lo, itu adalah obat yang manjur dari gue, dan itu akan gue lakukan sampai pipi lo beneran sembuh." ucapnya tulus.

"huuu.., bilang aja lo modus. Bwleeee..." sok becanda tapi udah grogi.

"ohhh...modus lo bilang ya..hem..beneran gue cium nih ya.." ancamnya mendadak mau cium gue.

"bwee..ga kena wekk.." baru aja gue mau kabur karena firasat gue ga enak nih lihat tatapan nakalnya. Haap....!!

"mau kemana lo hah?? Kagak bisa lari lo..rasakan ini.." ledeknya sambil mengurungkan tangan gue dibelakang, gue spontan menutup mata, gue dapat merasakan helaan nafas udah didepan wajah gue, tapi suara seorang menghentikan gilaknya dirles.

"sera..." ucap gue panik.

"sera.." ucap dirles sedikit kaget.

"hai..., maaf menganggu.." sedihnya.

"sera.., ya ampun lo bicara apa sih? Lo ga ganggu kok. Tadi itu mata gue perih kena siprat kuah indomie jadi gue menjerit kepedihan dan dirles datang mau niup mata gue, lo jangan salah paham lihat posisi kita tadi donk..., gue ga enak nih jadinya sama lo sera."  ucap gue menjelaskan, gue ga mau sera salah paham.

"hehe, lagian kenapa lo menjelaskan posisi tadi sih? Emank posisi kalian tadi nakal ya? Hahah.. Lagian gue percaya kok sama dirles apa lagi sama lo." balasnya, kirain dia mikir aneh. Syukurlah..

"sera, lo kesini sama siapa? Trus kenapa ga kabari gue ser?" sahut dirles.

"heheh, gue emank mau datang sendiri kok, gue tahu lo pasti lagi nemani khristal dirumah, dia kan masih alami kejadian semalam, jadi gye ngerti kok tugas lo sebagai sahabatnya."

"oh.., makasih ya sera lo ngerti posisi gue sekarang."

"harus donk dirles., jangan pernah lupakan sahabat kita karena dia dari awal menemani kita, jadi lo jangan pernah abaikn khristal juga donk.." nasehat sera, gue terharu denger ucapan sera, dia beneran wanita baik. Ga salah gue mendukung lo sama sera dir.

Drappp....

"terima kasih sera, lo udah percaya sama kita, dan terima kasih lo izinkan dirles buat nemani gue beberapa waktu ini." ucap gue tulus.

"hemmmm, dan itu wajib tugasnya sahabat bukan? Dan oh iya.. Nih gue bawa kue buat lo, lo udah mendingan kan? Lo ga sedih lagi kan khris?" tanyanya.

"he emm..., gue udah baikan kok, kan ada dirles yang nemani ga, jadi aman kok.." balas gue.

" dan makasih udah bawa kue buat gue, yaudah mari kita makan kuenya, tapi indomenya gw masak cuma dua, kita bagi-bagi aja ya.." ucap gue kembali.

****

Sekarang udah malam, gue tiba-tiba haus, gue turun kebawah tepatnya dapur buat ambil minum. Baru aja kaki gue injak lantai dapur, gue melihat dirles seperti melamun dimeja dapur, gue pun menyapa dia.

"lo kenapa dir? Kok diam mulu setelah pulang sera, kalian ada masalah ya?"  tanya gue.

"eh, lo kok belum tidur khris?" tanya nya.

"gue haus, jadi kedapur mau minum. Dir.. Lo kenapa? Tanya gue kembali. Dia pun menggelangkan kepala.

"dir, semalam lo yang kasih gue support, lo ada saat gue frustasi semalam, sekarang biarkan gue kembali ada buat lo meski gue ga sekuat lo dir..,ada masalah apa dir?"

"mengenai yang tadi malam kita lakukan, lo ga marah kan khris? Lo ga benci sama gue kan khris? Maafin gue khris.." sesalnya.

"hei..hei..kenapa lo bilang gue marah hem? Gue ga marah kok..Lagian kan kita suami istri jadi sah aja. Apa jangan-jangan lo menyesal ya?" tanya gue balik.

"jadi lo ga marah khris?"

"he em.."

"dan gue ga menyesal kok khris, itu semua dari hati kok, ga da paksaan.." ucapnya cepat dan gue mengangguk mengerti.

"hem, dir.." panggil gue.

"iua khris.." balasnya

"mengenai tadi malam, lo rahasiakan ini dari josh, james dan julia  ya.."

"iya..khris."

"terutama sera dirles.." gue dapat melihat dia tegang dengan ucapan gue.

"dir, sera wanita yang baik. Jangan sakiti dan kecewakan dia lagi. Tadi aja dia nyaris curiga sama kita. Gue ga mau lihat dia sedih dir.." ucap gue berusaha tegar padahal hati gue sesak.

"bagaimana dengan lo khris? Kita udah lakukan itu, bagaimana dengan lo selanjutnya? Sebentar lagi kita juga akan pisah, apa lo akan baik-baik saja?" hampir aja gue pingsan denger ucapannya.

"dirles..,sekarang besok dan selamanya gue akan selalu baik-baik aja. Lo ga perlu khawatir dengan gue dir, semua akan baik aja, percaya lah." balas gue tersenyum.

"khris, gimana kal__" gue sengaja potong ucapannya, gue tau dia pasti mengarah ke anak. Gue ga mau dia terbebani itu.

"oh iya dir, kapan lo rencana beli cincin pertunangannya? Wkwkwk gue jadi teringat sama kemaren dirumah mama, dan papa marah besar sama bahkan lo sampai babak beluk dihajar papa. Tapi gue saaallllluuutttt sama perjuangan cinta lo ke sera. Biarpun papa  dan mama ga ikut campur urusan kelanjutan lo sama sera tapi tenang aja gue akan tetap dukung lo kok.heheeh .." ucap gue.

"hati lo baik banget khris.., terima kasih buat dukungan lo." ucapnya serius dan tulus namun pedih mendengarnya😢

"gue kan emank baik dari dulu..hhaha" balas gue berusaha ketawa.

"jadi kapan nih beli cincinnya?" tanya gue lagi.

"mungkin bulan depan aja khris, kayak nya bakalan lama pertunangan gue sama sera apa lagi pernikahan, kan mama dan papa ga bantu, jadi gue sendiri yang siapin semuanya."

"yaudalah, yang penting bisa berjalan dengan baik."

"iya khris ,lo bener.."

"he em.., yaudah gue balek tidur dulu ya, ngantuk gue kambuh lagi."

"iya khris, lo tidur aja ya makasih udah denger curhat gue."

"he em.., gue kamar ya, ntar minum dulu deh hampir lupa.."

"hahahah, okok..malam khristal.."

"malam juga dirles.." gue kembali berjalan kekamar setelah minum.

~•~•~

(Gaes gimana donk jadinya nih?? 😢😥😩😟)

Bab berikutnya