webnovel

Nyaris..

Begitu gue selesai kompres memar dipipi dan obatin bibir dirles yang berdarah,  saatnya gue harus menghampiri mama sharon.

Ketika gue turun dari tangga,seketika pandangan gue tertuju ke meja ruang tamu, gue melihat sebuah bingkisan.  Akhirnya gue berjalan ke ruang tamu untuk melihat bingkisan tersebut.

Begitu gue melihat isi bingkisannya ternyata kue ulang tahun dan mata gue kembali berkaca-kaca ternyata mama sharon mengingat ulang tahun gue, yang lebih ngebuat gue semakin terharu adalah lukisan kuenya yang berhiasan gitar.

Dan gue semakin bersalah sama mama karena kejutan mama gagal akibat kejadian tadi. Gue memutuskan membawa kue ini untuk menjumpai mama ditaman belakang.

Gue melihat mama yang duduk disofa tapi hati gue terasa teriris melihat mama yang tampak masih kecewa dan sedih, air matanya masih aja mengalir meskipun mama bolak-balik menghapus air matanya. Dan gue pun menghampiri mama.

"hummmm...., dari bentuknya enak nih ma.." ucap gue mencoba mengobati luka hati mama. Dan mama pun menoleh ke gue.

"khristal.. " sahut mama.

"hehehe, mama kok ga bilang bawa kue sih.." dengan pura-para ngambek.

"mama tadinya mau kasih kamu kejutan tapi malah mama yang dapat kejutan gilak ini. "

"wahhhhh.., berarti mama ga lupa donk ulang tahun khristal. Makasih mama buat kuenya dannnnn....Khristal terkejut loh dengan surprise mama." ucap gue ga ingin mama merasa gagal.

"kamu ini ya.." ucap mama sambil ngelus pipi gue.

"oh iya,  nih khristal bawa mancis. Kita tiup lilin yok ma.." ajak gue sambil menyalakan lilin nya.

"happy birthday to you..happy birthday to you..." lantunan yang kami nyanyikan.

"fiuhhhhh...." dan gue meniup lilinnya.

"yeeahhh...." ucap kami barengan. Kemudian kami memakan kuenya.

Selama kami makan kue dengan nikmatnya.  Tiba-tiba mama bersuara dan gue udah menduga akan hal ini namun gue juga harus meluruskan dan kasih pengertian ke mama tentang masalah tadi

"khristal.." panggil mama

"iya ma..." jawab gue.

"sebelumnya mama mau ucapkan selamat ulang tahun ya sayang. Panjang umur sehat selalu." gue pun mengangguk dan tersenyum.

"dan mama minta mama minta maaf sama kamu sayang.."

"mama ngapain minta maaf.."

"mama harus meminta maaf sama kamu sayang, maafkan kebodohan dirles yang udah menyia-nyiakan kamu sayang, maafkan karena paksaan dari mama dan papa ngebuat kamu jadi menderita seperti ini sayang.." hatiku kembali sesak mendengarnya.

"Hiks..hiks..maafkan mama sayang.  Hiks...hiks..mama bisa merasakan hati mu sekarang sayang, karena mama pernah merasakan yang kamu alami dulu. Mama bisa merasakan sakitnya melihat suami kita bersama wanita yang dicintainya." ucapan mama ngebuat gue kembali meneteskan air mata.

"mama udah, ini bukan salah mama,papa maupun dirles.."

"sayang, apa bener kamu menyetujui keinginan gila suami kamu?" gue pun mengangguk lemah.

"hiks...hiks.., jadi kamu menyerah sayang?"

"hiks..hiks..maafkan khristal ma,  khristal udah berusaha mempertahankan, khristal udah berusaha bersabar dan menunggu dia ma. Tapi semuanya sia-sia ma, dia sampai sekarang ga bisa melihat sisi khristal ma. Bahkan dia ingin menikah dengan sera ma,  jadi apa lagi yang harus khristal lakukan  ma?  Apa lagi yang harus khristal perjuangkan ma hiks..hiks.." balas gue dengan airmata yang mengalir deras. Mama langsung memeluk aku.

"sayang..jangan seperti ini, mama tahu kalau kamu udah lelah kan? mama tahu kamu juga melakukan ini demi kebahagiaan dirles kan?"

"iya ma., maaf kalau khristal menyerah.."

"tapi apa kamu ga mau mencoba berjuang lagi sayang? " dan gue menggelengkan kepala petanda ga mau. Dapat gue rasakan mama menghela nafas.

"mama..." panggil gue dengan lembutnya.

"iya sayang..?"

"mama.., kita juga harus mengerti posisi dirles. Dia cukup tertekan dengan pernikahan ini. Mama lihatkan kalau dia ga bahagia selama nikah sama khristal. Dan asal mama tahu selama kita nikah dia selalu marah, bentak bahkan cuekin khristal dan khristal ga mau dia bersikap seperti itu sama khristal ma, tolong mengerti posisi kita dua ma,  biarkan dia bahagia dengan pilihan nya ma. " ucap gue menjelaskan dengan penuh pengertian.

"mama tahu itu sayang, mama tahu kemarin saat mama datang kerumah kalian bersandiwara depan mama kan? dan kalian juga ga sekamar kan?  mama tahu itu tapi mama membiarkan sampai kalian yang jujur sama mama."

"jadi mama tahu? maafin kita mah, kita hanya ga mau mama sedih lihat kita."

"tapi mama maunya dia sama kamu sayang,  mama tahu kamu yang terbaik buat dia sayang."

"tapi gimana kenyataannya  ma? engga terbaikkan buat kita apa lagi dia."

"bagaimana dengan kamu sayang? apa kamu bahagia dengan dia menikah lagi?"

"khristal akan melakukan yang bahagia buat dia. Khristal juga udah mengikhlaskan dia ma."

"sayang ini ga mungkin.."

"ma, demi dirles anak kesayangan mama, ku mohon ma.."

"tapi maaf sayang, mama belum bisa menerima kenyataan ini dengan cepat."

"he em.., khristal mengerti kok ma, memang ga mudah menerima kenyataan mengecewakan ini. Tapi khristal mohon maafkan dirles ma, dirles juga sangat mencintai mama, dia merasa bersalah udah bentak mama tadi. Dia hanya menyampaikan rasa kecewa nya pada mama dan papa."

"maaf sayang, untuk sekarang mama belum bisa menerima, dan papa robert juga akan marah mungkin merasa bersalah mungkin ini karma yang dia dapat."

"hemm,,  gapapa kok ma,  mama cuma butuh waktu aja kok. Tapi ngomong-ngomong kenapa mama dan papa akhirnya bisa bertahan  ya?" tanya gue.

"berkat lahirnya dirles.., datangnya dirles kedunia ngebuat papa nya berubah, mulai merasa bersalah, mulai bertanggung jawab, mulai saling menerima sampai akhirnya memutuskan bersama sampai sekarang ini."

"humm, perjuangan mama ga sia-sia ya, ga kayak khristal.😢"

"maaf sayang mama ga bermaksud menyudutkan kamu.."

"hehe, ga kok ma,  lagian khristal yang nanya mama.tapi khristal salut sama mama.  Hebatt...!!"

"ya gitu lah sayang, itu makanya mama mohon sama kamu untuk mencoba lebih berjuang lagi. Tapi kamu nya malah udah menyerah"

"hehehe maaf mama, mungkin kisah khristal ga sebaik kisah mama."

"tapi bagaimana kalau kalian pisah,  trus kita ga bisa ketemu lagi donk?"

"wahh, mama ada aja. Walaupun kita pisah.  Khristal akan terus berkomunikasi sama mama dan papa. Bagimana mungkin khristal putus komunikasi sama mama dan papa sementra cuma mama dan papa orang tua khristal sekarang."

"huh...! andaikan anak bodoh itu melihat dan menyadari cinta kamu ya sayang pasti kalian akan terus bersama."

"hehe,  udah takdir ma.."

" yaudah mama pulang dulu ya, mama masih kecewa dan bete sama dia. Mending mama dirumah aja, sayang ingat ya mama akan tetap support kamu. Dan doakan yang terbaik buat kamu sayang."

"amin mama, ayok khristal antar kedepan ma." dan mama pun pulang.

****

Dua hari setelah mama pulang dari rumah saat pertengkaran ibu dan anak kemarin,  papa meminta dirles untuk datang kerumah,  dan pertengkaran pun terulang lagi. Semarah-marah nya mama sama dirles lebih brutal lagi papa sama dirles dan dirles beneran babak belur dihantam papa. Gue menangis lihat kejadian saat itu.

Bahkan gue dihalang papa buat menolong dirles. Apa pun yang dinasehati papa tetap aja dirles bersikeras menikahi sera. Dirles juga mengeluarkan unek-uneknya sama papa.  Bahkan dirles kembali mengingatkan sikapnya yang sama seperti papa dulu.

Tapi percayalah papa tetap ga setuju dengan niat bodoh dirles. Papa membiarkan sesuka hati dirles mau lakukan apa. Papa ga mau ikut campur dengan rencana bodohnya.

Dan ini udah sebulan setelah kejadian dirumah papa kemarin.  Meskipun begitu gue tetap masih peduli sama dia, iya selama dia masih suami gue,  gue tetap masih melakukan tugas sebagai istri, baiknya lagi adalah dirles semakin bersikap baik pada gue, mungkin dia merasa berterima kasih ke gue karena gue masih kasih semangat ke dia.  Bego gue kan??

"khris.., lo dimana sih?  Kita ini uda pada kumpul dicafe nih.. " tanya julia lewat telpon.

"gue masih diperpus kampus julia, tugas gue belum siap.." balas gue.

"ya ampun khris, pliss deh kan bisa dilanjutkan besok, ini udah jam 9 malam khris. Astaga..!" omel julia khawatir. Jangan kan dia gue juga khawatir nih tapi tugas gue nanggung.

"nanggung jul,  ntar lagi siap kok. Kalian pesan aja luan makannya. Oh ya dirles udah disitu juga?"

"kampret lo ya, masih bisanya mikirin dirles.  Emank dia mikirin lo sekarang? yang ada dia ga jadi kesini, biasalah nemani sera ntah kemana kagak penting buat gue"

"wkwkwk, lo mah ngomel mulu dari tadi.  Yaudah gue tutup aja telponnya, 10 menit lagi gue gerak kesana ya. Ok."

"oke, cepat ya kami tunggu. Hati-hati khris,  kalai ada apa-apa telpon kita."

"oke.. " aku memutuskan sambungannya.

"huh...!!  Akhirnya selesai juga nih tugas." legaku saat tugasnya selesai juga.

"udah jam 21.30, duh nih mah udah kemalaman banget gue disini." ucap gue sambil beres-beres.

Gue pun berjalan keluar perpus, dan saat gue berada dilantai 1 tepat dibawah lante perpus,  gue merasa ada yang aneh sama seorang satpam ini. Kok gue baru kali ini melihat wajahnya tapi gue berpura santai aja namun tangan gue udah dingin banget, gue ketakutan sebenarnya. Sambil berjalan pelan gue menelpon dirles..tapi ga diangkat juga. Begitu juga lainnya.

Gue semakin ketakutan saat satpam nya mulai mendekat dengan senyum mengerikan.  Ya Tuhan lindungi khristal doa gue dalam hati. namun tetap berusaha menelpon dirles. Air mata gue udah jatuh karena ketakutan.

"Plis..dirles angkat telpon gue..plis.. Gw takut dir,  gw butuh lo dir..,pliss tolong gw dir.." Itu la ucap gue dalam hati sambil lari berusaha kabur karena udah dikejar satpamnya. 

Gue pun berlari cari sembunyi, dan otak gue tujuannya perpus, gue pun kembali keperpus ntuk sembunyi.

Gue udah menangis tapi menutup mulut agar isak tangis gue ga kedengeran. Gue tetap berdoa.. meskipun satpam nya belum berhasil temui gue, tapi gue tetap sembunyi. Dan beberapa menit kemudian...

"aakhhhh...., jangan..hiks..hiks..Jangan ganggu gue.." teriak ku begitu dia menemukan keberadaanku.

"anda ga bisa kabur lagi nona.."

"hiks..hiks..jangan ganggu gue pak, hiks..hiks..tolongin dirles..ahhh...jangan pak..jangan pak.. Dirles...hikss..hikss.." teriak gue saat baju gue terlepas akibat robekan dari satpamnya.

"jangan pak..hiks..hiks..tolong...tolong.., hiks..hiks lo dimana dirles..julia, james, josh kalian dimana tolongi gue hiks..hiks.. " tangis gue pecah dan tenaga gue udah habis,  gue nyerah..

Bugh....bugh...bugh...

"Bangsat...!! Bajingan.. lo..bangsat!" gue mendengar suara yang tak asing.

"hiks..hiks..hiks.. " tangis gue pecah lagi.

****

Next >> Hayo siapa yang nolong khristal nih??

Bab berikutnya