webnovel

Tangisan terakhir

Blaaaam...

Hempasan pintu yang begitu keras, mungkinn membuat bibi terkejut. Ada yang bertanya mana mami dan papi gue? Mereka udah pergi kealam lain akibat kecelakaan mobil. Ntah kenapa gue ga ikut aja sama mereka. Tapi Tuhan berkehendak lain

"Sakit...sakit banget, kenapa lo ga pernah merasakan seperti yang gue rasain Dir, udah 10 tahun kita bersama apa ga ada sedikitpn rasa cinta tu tumbuh?"

"Apa karena gue ga cantik, ga sexy ga putih seperti sera. Hingga lo susah buat lihatin gue." tangis gue semakin menjadi mengingat Dirles butuh bantuannya buat nembak Sera.

"Mami..papi.., Khristal butuh kalian. butuh sandaran kalian..hiks..hiks, apa Khristal ga diizinkan buat dicintai? khristal juga capek nahan perasaan ini."

Drettt... Ddrett...., getaran hp gue. Gue lihat nama Dirles tercantum dilayar. Gue abaikan, gue lagi ga mau diganggu.

"Kalau memang lo bahagia bila bersama Sera, gue ikhlas Dir.. Gue ikhlas dan gue juga bahagia lihat lo bahagia hiks..hiks." ucap gue sambil mnutup mata, air mata terus jatuh.

"Gue harus bisa, gue akan bantu lo Dir, bukti cinta gue sama lo dan ini tangisan terakhir gue buat berharap sama lo."

Bab berikutnya