webnovel

Dari Mana?

Selesai makan siang Zahra dan Ibti membantu bu Welas membereskan meja makan dan mencuci piring, sedangkan adek adek santri harus bergegas untuk sekolah lagi, tepatnya mau setoran hafalan.

Terus apa Zahra dan Ibtisamah juga menyetor hafalan? kalau iya kok enggak ikut pergi sama adek - adek santri?

Zahra dan Ibtisamah berada di asrama pondok sudah jalan 2 tahun, karena bisa di bilang cukup jenius keduannya hampir menyelesaikan sepertiga sisa hafalannya. Waktu keduannya lebih sore karena menyesuaikan jadwal pulang sekolahnya di SMA plus Asy Syifa.

Berbeda dengan hari ini, keduannya pulang awal karena perintah gurunya.

Selepas membantu bu Welas Zahra dan Ibti bergegas ke kamar untuk bersiap menunaikan shalat jama'ah di mushola.

***

Sepulang dari mushola Zahra dan Ibtisamah bernaung di bawah pohon mangga yang rindang, ngadem sambil bincang santai, tempat ini favorit anak santri sini, selain adem enak suasananya buat menghafal disini juga ada rumah pohon yang mudah di gapai karna tangga nya memutari batangnya di tambah peganggan biar gak jatuh.

Ibti mencoba mencairkan suasana yany ada " Ra besok kamu di asrama dulu aja ya, gak usah masuk !"mulai Ibti karena teringat pesan bu Marwah supaya Zahra jangan masuk sekolah dulu beberapa hari ke depan.

Baru Zahra mau balas ucapan Ibti barusan, "jangan keras kepala, itu pasti yang terbaik untuk saat ini. Bu Marwah pengen kamu konsentrasi dulu sama kompetisi, jangan sampai pikiranmu terbagi sama masalah lain" potong nya panjang lebar.

Zahra hanya menghela napas seraya mengangguk lesu.

****

Keesokan paginya.

Pagi ini Zahra terpaksa izin sekolah karena Ibti terus melarangnya berangkat, ia hanya duduk di depan meja belajarnya yang kebetulan menghadap langsung pada jendela kamarnya sehingga tampak taman bunga dan sayuran yang sengaja di tanamnya bersama adek - adek santrinya.

Keindahan yang ada di depan matanya tidak mampu menghilangkan kegundahan di hatinya.

Zahra memutuskan untuk keluar asrama ke tempat biasa dia bisa menenangkan diri.

****

Ibu Welas memberi izin Zahra keluar, ya ia telah di beri tau sebab izinnya Zahra hari ini oleh Ibti sebelum berangkat sekolah tadi.

Izin sudah didapat, berakhirlah sekarang di mana Zahra mencari ketenangan agar kembali semangat,salah satu Taman Kota di Yogyakarta yang masih dalam tahap perampungan, karena masih cukup sepi Zahra lebih senang kesini, selain lebih dekat dari asrama pondok tidak ada orang terdekatnya yang tau tempat ini selama 6 bulan belakangan ini.

Zahra duduk di bangku bawah pohon yang cukup rindang, pikirannya kembali bertanya - tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi sampai semua orang menghalinya untuk tau, jika ini lebih menyakitkan dari masalah yang lampau Zahra lebih dari siap untuk menghadapinya.

.......

****

Asrama Pondok

Ibti sampai asrama tapi tidak menemukan Zahra disana. Bertanya pada bu Welas, jawaban yang di berikannya tidak sesuai harapan, ia pun izin untuk menyusul Zahra, khawatir terjadi apa - apa pada sahabatnya seperti dulu lagi, dicarinya ke tempat yang biasa Zahra kunjungi, tetap saja tidak ketemu. Baru ingin menelpon Ardi untuk membantunya mencari, dilihatnya Zahra tengah berjalan kembali ke arah asrama tempat tinggalnya.

Ibti berjalan cepat mendekat " Zahra... dari mana saja kamu, aku kan bilang tinggal saja di asrama sambil konsentrasi buat kompetisi malah pergi bikin khawatir.." kata Ibti menahan geram akan tingkah keras kepalanya Zahra.

Bab berikutnya