webnovel

It's your turn

Butterfly terjatuh ke dalam laut, semakin lama ia semakin dalam.

Butterfly menutup kedua matanya.

"Tak ada yang bisa kulakukan.... aku benar-benar lemah..." pikir Butterfly.

Air mata keluar dari kedua matanya, dan air mata itu segera bercampur dengan air laut itu.

"Maaf.... ayah..... ibu..... Yasumi.... Natsuna..... Diana.... Lovey.... Kanjorie.... Lou dan Louis... " pikir Butterfly.

"Sekarang giliran kalian...." pikir Butterfly.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hard Rock menapakkan kakinya di atas tanah, dengan segera gunungan tanah meluncur ke arah Kurosa. Kurosa cepat sadar dan melompat ke atas, ia berhasil menghindar.

Debu tanah mengotori tubuh Kurosa, Scorpio, dan Scorpion.

"Scorpion." Kata Scorpio.

"Baik tuan." Jawab Scorpion.

Ia segera meletakkan tangan kanannya pada dadanya, tangan kanannya bersinar dan tubuhnya terlapisi oleh mesin. Sebuah ekor kalajengking besar muncul pada tulang ekornya. Kedua tangannya menjadi capit besar kalajengking.

"Seperti Denzel dan Albern." Pikir Kurosa.

.

Scorpion menerjang ke arah Hard Rock.

"Gadis itu tak bisa apa-apa ya?" Tanya Hard Rock.

Hard Rock menapakkan kakinya lagi secara berkali-kali. Gunungan-gunungan tanah muncul secara liar ke arah Kurosa dan Scorpio. Dengan cepat Kurosa dan Scorpio menghindar.

"HOEEEEEEEE! KINGKONG!" Teriak Kurosa.

Scorpion menghindar dan beberapa gunungan tanah ia tabrak dan ia tembus.

Scorpion berhasil menangkap lengan Hard Rock. Hard Rock berusaha untuk melepaskannya tetapi Scorpion mencapitnya dengan kuat dan menyakitkan.

"Scorpions..." kata Scorpio.

Kalajengking yang banyak muncul dan menerjang ke arah Hard Rock.

"Waaaah... camilan." Kata Kurosa bahagia.

Scorpio tersontak terkejut,

"Jangan." Katanya.

Kalajengking itu menggigit dan meracuni Hard Rock. Tetapi racunnya memerlukan waktu untuk menyebar.

"Begitu ya.." kata Hard Rock.

Hard Rock menginjak tanah lagi, gunungan-gunungan tanah muncul lagi, tetapi Scorpio dan Scorpion dan Kurosa dapat menghindar.

Scorpion menyerang Hard Rock dengan kuat dan cepat, ia memukulinya dengan capitnya dan berhasil memukul Hard Rock dengan ekornya.

"Kamu cukup kuat ya.." kata Hard Rock.

Kurosa tak tinggal diam setelah melahap seekor kalajengking.

"Dark light magic!" Kata Kurosa.

Sebuah bola sihir gelap dan terang muncul, lalu mereka bersatu dan Kurosa menembakkannya kepada Hard Rock. Hard Rock terpukul mundur.

Hard Rock menyerang dengan cara yang sama lagi.

"Kenapa dia menggunakan cara yang sama?" Pikir Scorpio.

"Scorpions." Kata Scorpio.

Seluruh kalajengking itu berkumpul dan membentuk sebuah formasi seperti menara dengan lubang di tengahnya, pada ujung menara mengarah ke depan.

"Scorpions." Kata Scorpio.

Ia meletakkan tangannya pada lubang itu, lalu semua kalajengking itu bersinar.

"Kurosa." Kata Scorpio.

"Baiiiiiiiik!" Jawab Kurosa sambil berputar-putar dan mengumpulkan sihir gelap. Lalu Kurosa berlari dan meletakkan tangan yang sudah terkumpul sihir gelapnya pada lubang itu juga di atas tangan Scorpio.

"Scorpions." Kata Scorpio.

Cahaya mulai mengumpul pada ujung menara, lalu cahaya itu ditembakkan ke arah Hard Rock. Hard Rock terkena akan cahaya itu dan dengan segera cahaya itu meledakkan diri. Hard Rock terlempar dan terjatuh.

Tetapi saat ia terjatuh, ia tersenyum kejam. Hal itu membuat Kurosa, Scorpio, dan Scorpion sedikit curiga.

Karena curiga, Scorpion segera menyusul kepada Hard Rock dan hendak menghajarnya. Tapi, Hard Rock menyatukan kedua tangannya.

"Tak kusangka kalian kuat juga." Katanya.

Saat kedua tangannya saling menyatu, seluruh debu tanah mengeras dan mengeluarkan duri-duri besar. Scorpion terkejut, ia segera melihat ke arah tuannya dan Kurosa. Tubuh Kurosa dan Scorpio penuh dengan debu tanah, begitu juga dengan Scorpion, tetapi Scorpion tidak sekotor Scorpio dan Kurosa.

"Tuan!" Teriaknya dari jauh.

Scorpio segera memerintahkan para kalajengking untuk membersihkan tubuhnya dan tubuh Kurosa, tetapi terlambat. Duri-duri sudah menusuk dan membesar pada tubuh Scorpio dan Kurosa.

Kurosa dan Scorpio dalam keadaan sekarat. Hard Rock mengambil sebuah kristal kecil lalu menempelkannya pada tubuhnya. Tak lama tubuhnya dikurung di dalam sebuah kristal besar.

"Tuan! Apakah tuan baik-baik saja?!" Kejut Scorpion yang segera berlari ke arah Scorpio dan Kurosa.

.

.

.

.

.

"Pahlawan tidak akan bisa mengalahkanku sekarang! Akan kuhancurkan mereka!" Kata Diamo.

Diamo mengangkat tongkatnya ke langit lagi. Gunungan-gunungan tanah tercipta secara acak, lalu tempat di mana para penduduk mengungsi direndahkan ketinggiannya.

.

.

.

.

.

.

.

Karena pergerakan tanah yang tak biasa, rumah-rumah mulai menjatuhkan diri ke arah Kurosa.

"Dark light shield!" Kata Kurosa.

Kurosa segera membuat sebuah perisai, tetapi kekuatannya sudah terkuras untuk melawan Reflectia sebelumnya dan untuk melawan Hard Rock, terutama pada sihir gelapnya. Kurosa mulai menaikkan sihir terangnya, tetapi rumah-rumah itu terlalu berat.

Tak lama, tangan seorang gadis menopang rumah itu.

"Scorpio?" Kejut Kurosa.

Dari duri-duri yang menembus dirinya ia gunakan sebagai penopang antara tubuhnya dengan tanah.

"Larilah, Kurosa." Kata Scorpio dengan dingin.

"Tapi.." kata Kurosa, tak lama lagi ia dapat menahannya.

"Tidak apa-apa... aku ada Scorpion." Kata Scorpio.

Lalu Kurosa menurutinya, Scorpio sudah tidak dapat menahannya lagi, lalu Scorpio menjatuhkan dirinya ke samping sehingga ia tidak tertindih, hanya kedua kakinya saja yang tertindih.

Dengan cepat, Scorpion segera datang dan mengangkat beban itu. Scorpio berhasil melepaskan diri dari reruntuhan itu.

"Sekarang.... apa yang harus kita lakukan dengan air itu?" Tanya Scorpion.

"Entahlah..." jawab Scorpio.

.

.

Tak lama, tanah mulai berguncang lagi. Sebuah petir menyambar pada sebuah rumah dan membuat ledakan yang sangat besar di sekitar Kurosa, Scorpio, dan Scorpion.

"Ayo, kita harus pergi dari sini--" kata Scorpion.

Air laut mulai memasuki daratan dengan cepat. Karena itu, Scorpio mendorong Kurosa dan Scorpion ke daerah yang aman. Tubuh Scorpio terhempaskan oleh air laut yang cepat itu. Tubuh Scorpio menabrak sebuah rumah.

"Scorpion..." kata Scorpio.

"Baik!" Jawab Scorpion yang segera datang kepada Scorpio.

"Tidak... jangan kemari... ini perintah." Kata Scorpio.

Dengan segera, Scorpion berhenti.

"Aku tak akan bertahan.... ini perintah terakhirku.... bacalah sebuah kertas yang kusimpan di dalam kamarku, di bawah kasur--" kata Scorpio dan tak lama sebuah petir menyambar pada air itu. Tubuh Scorpio tersengat.

"Tidak..." kejut Kurosa. Kurosa segera menggunakan sihirnya.

"Light magic!" Kata Kurosa.

Sihir cahaya mulai melilit tubuh Scorpio dan mengangkatnya dari air. Tapi tak lama, sebuah gunungan tanah yang tajam menusuk tangan Kurosa, Kurosa terkejut dan sihirnya berhenti lagi.

"Kurosa.... tidak apa-apa...." kata Scorpio.

"Tidak bisa..." jawab Kurosa.

"Aku akan berusaha untuk menghentikan aliran air ini." Kata Scorpio.

Lalu Scorpio menutup jalan yang dilalui oleh air itu dengan kalajengking-kalajengking miliknya.

Tetapi, tetap saja air masih masuk. Dengan segera, Scorpion melanggar perintah tuannya. Ia menyusul tuannya.

"Scorpion?" Kejut Scorpio.

Begitu juga dengan Kurosa.

"Akan kugunakan sihir cahayaku... masih banyak." Kata Kurosa.

Tak lama, tanah kembali meliar. Scorpion memegang tangan Kurosa dan Scorpio.

"Kurosa.... ayo." Kata Scorpio.

"Baiklah." Jawab Kurosa.

Kurosa dan Scorpio bergandengan tangan, lalu mereka menyatukan sihir mereka.

"Inilah... yang terakhir." Jawab Scorpio.

"Benar.." balas Kurosa.

.

.

"Dark magic!"

"Scorpions!"

Seluruh kalajengking yang tersisa menerjang ke arah air itu, Kurosa menyatukan mereka dengan sihir gelapnya, oleh karena bantuan Scorpio Kurosa dapat menutup air yang naik pada seluruh daerah timur.

"Tahan...."

"Tahan....."

"Tolonglah..."

Kurosa mulai merasa pusing, ia lapar.

"Tolonglah... siapapun..." kata Kurosa.

.

Kurosa sudah berusaha agar menggunakan sihir gelapnya karena kalajengking tidak suka cahaya. Tetapi ia juga sudah menggunakan sihir gelapnya saat melawan Reflectia. Ia mulai kehabisan tenaga pada bagian tubuhnya yang sebelah kanan, sehingga tubuhnya yang bagian kanan mulai melemas.

"Tolonglah...." pikir Kurosa.

Bab berikutnya