webnovel

Pesta sederhana di sebuah desa

Ke esokan paginya kiran terbangun lebih dulu dan melihat yani yang masih tertidur lelap di sampingnya.

Semalam saat yani pulang kiran tak mengetahuinya karna dia sudah lebih dulu tertidur.

Kiran segera turun dari tempat tidur dan pergi masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci mukanya.Setelah selesai,dia segera keluar dari dalam kamar menuju ke dapur meninggalkan yani yang masih tertidur.

Kiran melihat ibu yani yang sedang sibuk di dapur dan menghampirinya.

"Selamat pagi bu,,,"Sapa kiran tersenyum manis.

Ibu yani mengalihkan pandangannya ke arah kiran sambil tersenyum.

"Pagi nak kiran.Udah bangun toh.Yaninya mana nak,,,?"Kata ibu yani sambil tangannya terus sibuk menyiapkan bahan makanan.

"Yani masih tidur bu,,,"Jawab kiran.

"Tuh anak ya emang paling jarang kalau bangun pagi."Ucap ibu yani.

Kiran hanya tersenyum."Biar kia bantuin ya bu."Tawar kiran yang hendak membantu.

"ga usah nak,,,biar ibu aja."tolak ibu yani dengan ramah.

"Ga pa pa ko bu,,,,kia udah biasa mengurusi urusan dapur."Kiran tak mendengarkan perkataan ibu yani dan langsung membantu ibu yani menyiapkan sarapan.

Ibu yani hanya tersenyum senang,dan setelahnya melanjutkan lagi kerjaannya dengan di bantu kiran.

Kiran menyiapkan semuanya di atas meja makan begitu semua sarapan selesai di buat.Tak lama yani muncul dan menghampiri kiran.

Kiran tersenyum melihat yani sambil menata meja makan.

"Kenapa kamu ga bangunin aku sih,,,?"Ucap yani masih dengan wajah bantalnya dan sesekali menguap.

"Sejak kapan kamu bisa bangun pagi ndo,,,kamu bangun pagi juga nanti begitu nak kiran ada di sini."Sambung ibu yani yang sedang berjalan menuju meja makan sambil di tangannya membawa lauk sayur meletakannya di meja.

Kiran terkekeh mendengar perkataan ibu yani.Sedangkan yani cuek saja.

"Kamu aku lihat tidurnya lelap sekali,jadi aku ga tega bangunin kamu.Emang semalam kamu kemana?"Tanya kiran.

Yani langsung tersadar dan menjadi gelagapan mau menjawab apa.

"Eh itu,,,,anu,,,,semalam aku habis ke tukang jahit buat ngecilin baju aku.Soalnya bajunya kegedean."Jawab yani sedikit gagap kemudian tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Oh,,,,,"Kiran manggut-manggut.

"Sudah ngobrolnya,,,!Ayo sarapan dulu.Ibu sudah mau ke kebun nyusul bapak."Kata ibu yani yang sudah selesai menyiapkan bekal untuk di bawa kekebun.

"Oh iya,,,jangan lupa sebentar jam 10 untuk menghadiri acara pesta.Kamu ajak nak kiran ya,,!!"Kata ibu yani lagi.

"Iya bu,,,,aku udah ngomong ko sama kiran."Jawab yani yang sudah bersiap untuk makan.Sedangkan kiran hanya mendengarkan saja sambil tersenyum.

"Ya sudah kalau gitu,,,ibu pergi dulu."Ibu yani mengambil bekal makanannya.

Kiran dan yani mengangguk bersama,setelahnya ibu yani pergi meninggalkan mereka berdua.

*****

Kini Kiran dan yani sedang berada di dalam kamar sedang ingin bersiap-siap.

Yani mengambil gaun yang di belikan Reyhan dan memberikan kepada kiran.

"Ki,,,,,ini kamu pakai gaun ini ya,,!!"Kata yani sambil memperlihatkan gaun itu kepada kiran.

Mata kiran memandangi gaun itu dari bawa sampai ke atas.Gaun yang sangat indah menurutnya.

"Ni pakai,,,!! Kita harus segera bersiap.Udah jam 9 loh."Kata yani lagi sambil melihat jam yang berada di atas meja samping tempat tidur dan menyodorkan gaun itu ke tangan kiran.

Kiran menerimanya saja dan segera masuk kedalam kamar mandi untuk berpakaian.

Begitu selesai kiran keluar dari dalam kamar mandi sudah mengenakan gaun itu.

Yani terkesima memandangi kiran mengenakan gaun itu dengan mulut sedikit terbuka.

Gaun warna biru laut itu yang berbahan kain brukat dengan di lapisi kain satin di dalamnya.Memiliki panjang selutut,dan panjang lengannya yang seperempat di padukan dengan aksesoris ban pinggang kecil.Begitu sempurna di tubuh kiran dan ukurannya juga begitu pas.

"kenapa kamu liatin aku kaya gitu yan,,? Aku ga cocok ya makai gaun ini,,?"Tanya kiran sambil matanya memperhatikan tubuhnya sendiri mungkin ada yang salah.

"Hhhmmm,,,,ga ki.Kamu cantik banget.Gaun itu sangat cocok untukmu.Pasti nantinya di tempat pesta kamu akan jadi pusat perhatian orang-orang."Kata yani dengan jujur.

Kiran tersenyum malu mendapat pujian dari yani."Kamu bisa aja yan..."

Yani terkekeh sambil masih memperhatikan kiran."Ternyata ka Rey sangat pintar milih gaun.Ukurannya juga begitu pas.Hhmmmm,,,,,ka Rey ka Rey,segitu naksirnya ka Rey kepada kiran.Tapi sayang,cinta ka Rey tak akan terbalaskan."Gumam yani dalam hati setelahnya mereka berdua segera bersiap.

Kiran sedikit mengolesi make up tak terlalu tebal.Dia mengenakan warna lipstiknya yang berwarna natural saja.Sedangkan rambut panjangnya yang sedikit melewati bahunya dia ikat kuncir kuda.

Yani pun juga sudah selesai merias dirinya.Setelah itu dia mengambil sepatu hak tinggi yang di taruhnya juga di dalam lemari dan memberikan kepada kiran.

"Ki,,,,kamu pakai sepatu aku yang ini ya,,!!" Kata yani sambil memberikan sepatu hak tinggi itu kepada kiran.

"Iya,,,,"Kiran tersenyum dan mengambil sepatu hak tinggi itu dan segera memakainya.

Setelah selesai,mereka segera pergi ke tempat pesta karna jam sudah menunjukan jam 10 lewat 15 menit.

Kiran dan yani mengendarai motor metik dengan yani yang mengendarainya.Tak berapa lama mereka sudah sampai di tempat pesta di adakan.

Terlihat tamu-tamu undangan sudah banyak yang berdatangan bahkan sudah hampir memenuhi serambi yang hanya di buat dari tenda terowongan.Dan bunyi dari elekton dan penyanyinya sudah meramaikan tempat acara .Begitulah suasa pesta yang hanya di sebuah desa dengan kesederhanaan.

"Ayo,,,,kita masuk!!" ajak yani menarik tangan kiran.

Kiran mengikut saja sambil matanya memperhatikan tempat pesta itu yang begitu sangat sederhana.Sangat jauh berbeda saat dia pernah pergi bersama Arjun ke acara keluarga besar Arjun.

Mereka di sambut oleh beberapa orang yang bertugas menerima tamu.Dengan ramah tersenyum kepada semua tamu yang berdatangan.

"Marih silahkan,,, "ucap semua orang yang berdiri menyambut para tamu.

"Kita duduk di kursi depan ayo,,!! mumpung sana masih kosong."Kata yani dengan matanya melihat kedapan tempat kursi yang masih kosong.

Yani kembali menarik tangan kiran mengajaknya berjalan ke depan.Dan benar saja,kini kiran menjadi pusat perhatian orang-orang.Apalagi dengan para pemuda di tempat itu tak berhenti memandang kiran dengan penuh rasa kagum.Salah satunya dengan seorang pemuda yang sedang duduk di atas panggung di samping elekton,tak mengalihkan pandangan matanya dari kiran.

"Kamu duduk sini,,"Kata yani lagi menyuruh kiran duduk di kursi di sampingnya.

Kiran hanya mengangguk dan duduk di samping yani tanpa peduli dengan tatap orang-orang.

"Hay ka Rey,,,"Yani melambai ke arah Reyhan.

Kiran pun ikut melihat ke Reyhan.

Reyhan hanya tersenyun dan segera mengalihkan pandangannya ke arah lain saat melihat mata kiran yang sedang menatap ke arahnya.

"Ka Rey ko ada di atas sana,,?" tanya kiran ingin tahu.

"Oh itu,,,,ka Rey mungkin sedang mengawasi.Karna elekton itu milik bundanya."Jelas yani.

"ohhh,,,"Kiran manggut-manggut dan sesekali melihat ke arah panggung.

Mereka berdua terus mengobrol sampai pengantin yang sudah di tunggu-tunggu memasuki tempat acara dan berjalan naik ke atas panggung.

Mata kiran memandang pengantin itu dengan perasaan sedikit iri.Walaupun hanya sederhana,tapi semua orang dapat menghadiri acara pernikahan itu.Berbeda dengan dirinya yang hanya di ketahui oleh pihak keluarganya dan pihak dari keluarga lelaki saja.

Tapi kiran tak menyesalinya sama sekali,Walaupun sekarang rumah tangganya sedang di uji oleh yang maha kuasa.

Bab berikutnya