webnovel

Bu, Bermainnya Sudah Cukup Belum?

Editor: Wave Literature

Xue Ran sangat terkenal sehingga banyak orang yang mengenalnya, sedangkan Jun Shangxie adalah seseorang yang memiliki kekuasaan di Dijing, sehingga banyak orang juga yang tahu tentangnya.

Karena itulah banyak orang yang tidak menerima jika mereka bersama.

Chen Lin tiba-tiba datang, dan menenangkan Yin Wushuang, "Kamu jangan gegabah ya, menurutku masalah ini pasti tidak seperti yang mereka katakan."

Yin Wushuang berkata, "Aku tidak gegabah."

"Hah?" Chen Lin terdiam.

Bel pulang sekolah berbunyi… 

Yin Wushuang membereskan bukunya lalu memasukkannya ke dalam, ia mengendong tasnya dan berkata, "Aku percaya dengannya, aku tidak akan mempercayai mulut orang lain, aku akan menilai dia sendiri."

Chen Lin masih diam di tempat, menatap kepergian Yin Wushuang.

Ia semakin sadar hubungan Yin Wushuang dan Jun Shangxie tidak bisa diganggu orang lain.

Bahkan saat itu Jun Shangxie berani melanggar aturan pesta dan bersedia berdiri di belakang Yin Wushuang saat Yin Wushuang dimarahi.

Yin Wushuang juga berani melawan makian dari orang lain, karena ia yakin Jun Shangxie hanya miliknya.

Mereka berdua benar-benar telah dipersatukan.

Ia sendiri… sedikit pun kesempatan sudah tidak ada baginya.

Kemudian Chen Lin tiba-tiba tersenyum sendiri.

 -

Sebagai seorang artis yang mereka takuti adalah wartawan, dan kebetulan sekali Nona Yin Wushuang ketika keluar dari gerbang sekolah sudah ada banyak wartawan yang diam-diam memotretnya. Siapa tahu nanti bisa berguna?

Bukankah seorang artis yang baru terkenal pasti dulunya mempunyai skandal berita yang pernah dialaminya?

Yin Wushuang merasakan kehadiran mereka, ia langsung menggunakan kekuatannya merusak kamera mereka.

Krekk...

Kamera para wartawan itu tiba-tiba mengeluarkan asap putih.

Wartawan A, "Hey hey, kenapa kamu tidak mengambil fotonya? Kenapa merelakan dia pergi begitu saja."

Wartawan B, "Ada apa ini? Tiba-tiba kameraku rusak!"

Wartawan A, "Ini kan baru kamu beli kemarin?"

Yin Wushuang melihat kehadiran mereka, ia langsung berhenti di sebuah toko dan membeli syal.

Saat itu ada seorang bos perempuan yang tampak sangat gembira, "Wah, ini Yin Wushuang kan? Aku fans kamu loh! Aku tidak pernah melewatkan setiap episode perlombaan yang kamu ikuti! Aku sangat menyukaimu gadis kecil! Kami sekeluarga sangat menyukaimu! Berikan kami tanda tanganmu ya! Please!"

Yin Wushuang hanya terdiam.

Setelah memberi tanda tangan pada mereka, Yin Wushuang membeli sebuah kaca mata hitam juga, agar bisa keluar dengan bebas.

Di dalam cincin phoenix, Mo Baobao menghela napas dan berkata[Inilah yang terjadi di zaman sekarang, banyak artis hampir tidak memiliki privasi sama sekali. Wartawan bisa dengan diam-diam mengambil foto mereka dan menyebarkannya.]

Saat itu juga, Yin Wushuang merasa bingung. Sebenarnya jalan yang ia lewatit sekarang benar atau tidak.

Setengah jam kemudian, Yin Wushuang pergi ke tempat yang sudah dijanjikan Jun Shangxie semalam, Yu Xuan.

Ini adalah sebuah kedai teh yang sudah lama beroperasi, di dalamnya ada banyak ruang khusus.

Dulu Yin Wushuang dan Kakek Chen juga pernah ngobrol di kedai teh ini.

Yin Wushuang mendorong pintu, lalu ia membuka kacamatanya. Terdengar ada suara lembut wanita di ruangan ini, ia berkata "Shangxie, waktu itu saat melihat bulan kamu masih memanggil aku si manis, sekarang memanggil aku Nona Xue?"

Seketika Yin Wushuang mengangkat kepala ke atas dan melihat sosok Xue Ran berdiri di depan Jun Shangxie.

Jun Shangxie dengan elegan mengambil segelas teh dan meminumnya.

Jun Shangxie menatap Yin Wushuang dengan tatapan lemah lembut, ia baru saja ingin menyapa pacarnya tapi Xue Ran langsung berdiri, "Mmm, padahal bilangnya cuman suka aku seorang saja! Padahal sudah janji ingin menjagaku seumur hidup!"

Saat itu Yin Wushuang hanya terdiam.

Ia tidak menyangka akan bertemu dengan Xue Ran di sini, ia juga tidak menyangka orang yang penting bagi Jun Shangxie adalah Xue Ran.

Tapi Yin Wushuang merasa ada yang sedikit aneh, kenapa ia dipertemukan dengan Xue Ran?

Xue Ran menundukkan kepala dan merasa sedih, "Shangxie, kamu sudah berubah! Kamu sudah bukan laki-laki yang lemah lembut padaku!"

Jun Shangxie mengerutkan kening sembari berkata, "Bu, bermainnya sudah cukup belum?"

Bab berikutnya