webnovel

Masa Lalu Orang yang Beranjak Dewasa

Editor: Wave Literature

Kata-kata Lin Xi membuat Jian Xiaoqiao terdiam.

Jian Xiaoqiao sebenarnya masih tidak bisa melupakan tentang hal itu. Beberapa tahun terakhir, di hatinya selalu ada rasa penyesalan jika membahas tentang masalah itu. Tapi dia tahu, sekeras apapun dia berusaha, dia tidak akan bisa mengubah apapun.

Kalau itu adalah dirinya, dia tidak mungkin akan pergi.

"Xiaoqiao, aku sudah mengatakannya padamu. Hal itu bukan salahmu. Apa yang dilakukan oleh Qingmei adalah kesalahannya sendiri. Kamu juga sudah cukup baik untuk mengatakan padanya. Hanya saja…" Kata-kata Lin Xi terhenti karena Jian Xiaoqiao segera memotong perkataannya, "Sudahlah, Lin Xi. Jangan bicarakan masa lalu lagi. Ayo kita sarapan!"

"Baiklah. Ayo!"

Lin Xi yang sedang membereskan tasnya, berdiri dan melihat punggung Jian Xiaoqiao. Dia mengambil nafas yang panjang dan merasa tidak berdaya.

Kejadian saat itu, meskipun dia tidak mengetahuinya dengan begitu jelas, tapi dia masih berpikir ada sesuatu yang masih tersembunyi di balik masalah itu.

Saat itu, Qingmei adalah teman baik Jian Xiaoqiao. Bisa dibilang, dia sudah seperti saudara Jian Xiaoqiao. Saat itu Lin Xi, Jian Xiaoqiao dan Qingmei adalah siswi yang terkenal di sekolah. Sebagai hasilnya, mereka bertiga sering dibanding-bandingkan.

Pada suatu hari, Jian Xiaoqiao berinisiatif untuk melakukan taruhan dengan Lin Xi dan Qingmei. Dalam ujian saat itu, siapapun yang memiliki nilai terendah harus mentraktir makan.

Saat itu, mereka bertiga belajar sangat keras dan ingin menjadi juara satu.

Sayangnya tepat sehari sebelum ujian, Jian Xiaoqiao tidak sengaja bertemu Qiao Feng yang sedang bermesraan dengan seorang perempuan. Qiao Feng adalah pacar Qingmei.

Jian Xiaoqiao tidak berpikir panjang dan langsung mengatakannya kepada Qingmei. Tapi dia juga tidak bermaksud ingin mengacaukan suasana hati Qingmei.

Qingmei yang saat itu tidak mempercayai Jian Xiaoqiao pun bertengkar dengannya. Qingmei merasa Jian Xiaoqiao sengaja merendahkan Qiao Feng. Dia berkata dengan yakin jika Qiaofeng bukanlah orang yang seperti dikatakan Jian Xiaoqiao.

Bahkan Qingmei menuduh Jian Xiaoqiao sengaja berbuat seperti ini demi bisa mendapat juara satu dalam ujian. Setelah pertengkaran itu, Qingmei pun berlari meninggalkan Jian Xiaoqiao.

Di hari kedua, anehnya Qingmei tidak mengikuti ujian. Hasilnya, Jian Xiaoqiao berada di peringkat pertama. Tapi setelah itu dia mendengar bahwa Qingmei terlibat dalam sebuah kecelakaan mobil.

Jian Xiaoqiao menyalahkan dirinya sendiri. Dia merasa kalau saja saat itu dia tidak membicarakan tentang Qiao Feng, Qingmei tidak akan mengalami kejadian seperti itu. Setelah peristiwa itu, Jian Xiaoqiao sudah tidak tertarik lagi dengan belajar, dia juga tidak pernah bertemu dengan Qingmei lagi.

Menurut sudut pandang Lin Xi, ini bukan sebuah masalah yang besar, tetapi masalah ini sudah menjadi kisah kelam dalam hati Jian Xiaoqiao. Tapi bagaimanapun Lin Xi membujuk Jian Xiaoqiao, dia tidak akan mau lagi belajar dengan sungguh-sungguh. Kalau tidak, Jian Xiaoqiao pasti sudah bisa masuk universitas karena kecerdasannya.

"Sarapan sebentar lagi akan siap. Cuci tangan kalian dan aku akan mengambilkan susu untuk kalian." Ujar Gu Yishen sambil tersenyum saat melihat Lin Xi dengan Jian Xiaoqiao.

"Terima kasih, Pak Gu!" Ucap Lin Xi sambil menarik Jian Xiaoqiao duduk di kursi.

"Xiaoqiao, apa setiap hari Pak Gu menyiapkan sarapan untukmu?" Lin Xi bertanya dengan nada iri sambil melihat sandwich yang ada di atas meja makan.

"Kadang aku membeli sarapan sendiri."

"Kalau begitu, hampir setiap hari Pak Gu memasak untukmu!"

Setelah itu, Lin Xi menatap Jian Xiaoqiao dengan pandangan penuh harapan, "Aku benar-benar iri padamu!"

Jian Xiaoqiao tersenyum, "Apa kau menginginkan Gu mesum? Aku akan memberikannya padamu. Dengan begitu, setiap pulang ke rumah kau bisa makan makanan yang dibuat oleh Gu Yishen. Dan lagi…" Lin Xi segera menjawabnya dengan lambaian tangan, "Tidak perlu. Kenapa mendengarkan kata-katamu seperti ada perasaan masam?"

Seperti sedang cemburu!

"Bagaimana mungkin aku mengatakan sesuatu yang masam?" Ujar Jian Xiaoqiao sambil tersenyum.

"Aku mengatakan yang sebenarnya. Aku sangat iri padamu! Pak Gu sangat baik padamu dan kamu sangat beruntung!"

Bab berikutnya