webnovel

Sudah Tertarik Padanya

Editor: Wave Literature

Pagi di hari kedua, Gu Yishen sudah bangun dari tidurnya. Merasa belum ada suara atau gerakan apapun dari dalam kamar Jian Xiaoqiao, dia sejenak merasa ragu, 'Ini sudah siang, mungkinkah Jian Xiaoqiao masih belum bangun juga?'

"Tok..tok..tok…" Suara ketukan pintu membuat Jian Xiaoqiao yang berada di dalam kamarnya mengerutkan alisnya dan membalikkan tubuhnya. Dia memindahkan kakinya yang ramping ke atas selimut dan kembali melanjutkan tidurnya.

"Jian Xiaoqiao…." Gu Yishen memanggilnya karena masih tidak mendengar suara apapun dari dalam kamar. Tidurnya lelap sekali!

Gu Yishen menggelengkan kepalanya sambil membuka pintu lalu berjalan masuk ke dalam kamar Jian Xiaoqiao. Saat sampai di depan tempat tidur, dia melihat Jian Xiaoqiao yang masih tertidur dan menutupi sepasang kakinya dengan selimut. Jika melihat keadaan ini, sepertinya ini adalah godaan!

Gu Yishen batuk ringan sambil membenarkan dasinya, dia lalu berteriak ke arah Jian Xiaoqiao, "Xiaoqiao, saatnya bangun tidur!"

"Nggg…." Jian Xiaoqiao mendengus dan menarik selimut hingga menutupi kepalanya, dia lalu berkata, "Jangan ganggu aku, biarkan aku tidur sebentar lagi!"

"Sudah waktunya bangun dan pergi ke sekolah!" Ucap Gu Yishen yang duduk di tepi tempat tidur sambil menepuk punggung Jian Xiaoqiao.

"Jangan berisik! Jika kamu bicara lagi aku akan memukulmu!" Gusar Jian Xiaoqiao, setelah itu dia melanjutkan kembali tidurnya.

Telapak tangan Gu Yishen yang besar kembali menepuk punggung Jian Xiaoqiao beberapa kali dan berkata, "Jian Xiaoqiao, kalau kamu tidak bangun, aku akan menarik selimutmu!"

Setelah beberapa saat mengoceh tidak jelas, Jian Xiaoqiao akhirnya mengucapkan, "Ma, jangan ganggu aku, ya? Biarkan aku tidur sebentar lagi!"

Dengan mata masih tertutup, Jian Xiaoqiao membalikkan badannya. Sekarang wajahnya berhadapan dengan Gu Yishen dan mulutnya masih saja menggerutu.

"Jian Xiaoqiao, kalau kamu masih tidak mau bangun, aku akan mengangkat selimutmu!"

"Ma, ini kan bukan kali pertama kamu mengangkat selimutku. Kalau mau mengangkatnya, angkat saja!"

"Aku akan mengangkatnya ya!" Ucap Gu Yishen sembari menelan air liur di tenggorokannya.

"..." Jian Xiaoqiao tidak menjawab. Dia benar-benar belum bangun.

Melihat Jian Xiaoqiao yang mendengkur, tangan Gu Yishen dengan cepat mengambil selimut itu dan mengangkatnya. Di bawah selimut itu dia dapat melihat tubuh Jian Xiaoqiao yang memakai baju minim. Sepasang kaki yang indah ada di hadapan Gu Yishen. Piyama sutra yang menempel di kulit putihnya dapat membuat orang yang melihatnya tidak dapat menahan untuk menelan ludah.

Meskipun Jian Xiaoqiao belum dewasa, tapi Gu Yishen tidak dapat menahannya. Ada sedikit ketertarikan yang muncul di hati Gu Yishen. Kepalanya semakin merendah dan raut wajah Gu Yishen berubah. Bagaimana bisa dia tertarik dengan Jian Xiaoqiao dalam waktu yang singkat? Apa mungkin karena dia sudah lama tidak punya pasangan?

"Ma, kamu selalu saja begitu..." Dia bergumam sambil dengan malas-malasan bangkit lalu duduk dengan kepala masih menunduk.

"Sudah bangun?" Suara Gu Yishen yang selembut suara air mengalir di musim semi terdengar tidak jauh dari telinga Jian Xiaoqiao dan membuatnya tersadar. Jian Xiaoqiao benar-benar sangat terkejut.

"Kamu...ka..kamu…apa yang kamu lakukan disini?" Ucap Jian Xiaoqiao terbata-bata seolah tenggorokannya terikat.

Gu Yishen batuk ringan lalu mengingatkan Jian Xiaoqiao dengan suara lembut, "Apa kamu lupa semalam sudah pindah ke rumahku?"

"Iya!" Ucap Jian Xiaoqiao sambil mengangguk. Dia lalu melanjutkan ucapannya, "Sekarang sudah jam berapa? Kenapa alarm-ku tidak bunyi?" Dia tidak dapat menemukan telepon selulernya di sekitarnya.

Jian Xiaoqiao tiba-tiba berdiri dan bangkit dari tempat tidurnya. Dia menyadari raut wajah Gu Yishen tidak terlihat seperti biasanya.

"Pak, kamu tidak apa-apa?" Jian Xiaoqiao berdiri di samping Gu Yishen. Aroma unik yang tercium dari tubuh gadis itu memenuhi seluruh inderanya. Hal ini membuat Gu Yishen menjadi salah tingkah.

"A...aku tidak apa-apa!" Jawab Gu Yishen yang merasakan kehangatan mengalir di hidungnya.

Bab berikutnya