webnovel

Cinta Sejati 3

Editor: Wave Literature

Pada saat Xiao Han sampai di kamar Ye Yan, kebetulan Tuan Besar Ye sedang tidak ada di sana. Ye Yan terluka sangat parah, tetapi dia masih bisa dengan bersusah payah mengambil ponsel dan mengirimkan sebuah pesan pendek dengan wajah yang tersenyum lembut. Xiao Han menatapnya dingin, "Sedang mengirim pesan untuk Yuyao?"

Ye Yan hanya akan menampilkan senyuman lembut seperti itu di hadapan Gong Yuyao.

"Bukankah kamu sudah memutuskan hubungan denganku???" Ye Yan meliriknya sekilas lalu kembali menulis pesan di ponselnya.

"Di dunia ini ada banyak perempuan yang bersedia melahirkan anak untukmu, mengapa kamu malah memilih Qianyu???" Xiao Han bertanya tanpa basa-basi.

"Aku bukan memilihnya, tapi kami memang berjodoh. Hanya satu malam tapi dia sudah mengandung anakku." Ye Yan berkata tanpa mendongak sama sekali.

Xiao Han menggertakkan giginya dan berseru rendah, "Kalau bukan karena sekarang kau sedang terluka, aku benar-benar akan menghajarmu."

"Kalau kau bisa membujuknya untuk menggugurkan bayinya dan menikah denganmu, aku juga tidak akan memaksanya. Tapi kau tidak bisa." Ye Yan meletakkan ponselnya lalu mengangkat alisnya dan mencibir, "Kalau tidak, sekarang kau tidak akan datang mencariku."

"Seandainya aku tahu, kemarin aku tidak akan menolongmu. Biar saja kau mati dalam ledakan, dengan demikian masalah pun beres." Terdengar suara kertakan dari tangan Xiao Han yang terkepal kuat.

"Kau memang tega, tapi dia tidak tega." Ye Yan tertawa jahat, "Apa kau tidak melihatnya menyelamatkanku tanpa memedulikan dirinya sendiri?"

"Aku…"

"Tok tok!" Suara ketukan cepat di pintu menghentikan amarah Xiao Han. Seorang bodyguard bergegas memberikan laporan dengan suara cemas, "Direktur Ye, Nona Lan diculik orang."

"Apa???" Ye Yan dan Xiao Han berseru kaget pada saat yang bersamaan. Ye Yan pun segera memberi perintah, "Cepat kejar, kau harus membawanya kembali dengan selamat!"

"Baik!"

Pada saat bodyguard itu menjawab perintah Ye Yan, Xiao Han juga telah melesat keluar bagaikan anak panah.

Xiao Han mengira Xiao Qi datang untuk berbicara dengan Lan Qianyu karena dia masih merasa tidak rela. Dia ingin memanfaatkan kesempatan itu untuk membuat Lan Qianyu sadar dengan kesulitan-kesulitan yang akan dihadapinya bila dia mempertahankan bayi itu. Tetapi tidak disangka, Xiao Qi si bajingan itu berani menculik Lan Qianyu. Kalau terjadi apa-apa dengannya, seumur hidup Xiao Han tidak akan memaafkan dirinya sendiri…

**

Ye Yan mencabut jarum di tubuhnya lalu dengan bersusah payah bangkit dari tempat tidur. Leng Ruobing menerobos masuk, "Ada apa ini? Tadi bodyguard mengatakan kalau Lan Qianyu diculik orang?"

"Aku sudah mengutus orang… untuk mengejarnya." Saat berusaha untuk duduk, Ye Yan malah membuat lukanya bergerak sehingga dia merasa sangat kesakitan.

"Sebenarnya siapa yang begitu bernyali untuk menculik Qianyu?" Leng Ruobing sangat panik. Dia terus menekan tombol pada ponselnya, bermaksud untuk menyuruh orang untuk menyelamatkan Qianyu.

"Sudah berhasil diselidiki, orang ini yang melakukannya." Tuan Besar Ye berjalan masuk dengan cepat dan mengulurkan telepon selulernya kepada Leng Ruobing, "Apakah kamu mengenalnya?" 

"Xiao Qi???" Leng Ruobing tercengang.

"Nyonya Shen, tolong berikan semua informasi mengenai orang ini kepada bodyguard-ku. Mereka akan membawa Qianyu kembali dengan selamat." Tuan Besar Ye berkata dengan tegas.

"Biar aku yang pergi." Wajah Ye Yan tampak sangat kesakitan, tetapi dia sudah berdiri dan sedang bersusah payah untuk berganti pakaian, "Aku sendiri yang akan membawanya kembali!"

"Tapi lukamu sangat parah…" Leng Ruobing menatapnya sambil mengerutkan dahi.

"Selama bayi itu… ada dalam perutnya, aku akan… melindunginya."

Karena lukanya telah terbuka, Ye Yan pun kembali berbicara dengan lemah dan terbata-bata seperti tadi. Luka di bahunya terkoyak dan berdarah. Semakin tinggi dia mengangkat tangannya, darah yang mengucur keluar pun semakin banyak. Namun Ye Yan menggertakkan gigi dan tetap mengenakan jaketnya.

Leng Ruobing menatapnya dalam-dalam. Tiba-tiba dia merasa, mungkin Ye Yan tidak sejahat seperti yang dibayangkannya.

"Bagus sekali, tidak sia-sia kau menjadi cucuku." Tuan Besar Ye menganggukkan kepalanya sambil memuji, "Fan, bantu tuan muda untuk keluar!"

"Baik!"

Bab berikutnya