Zuo Weiyi menunduk dan tersenyum saat mendengar nada suara Shi Yuting yang melunak, "Tidak apa-apa."
"Kalau begitu, ayo pulang bersamaku." Shi Yuting menarik tangan Zuo Weiyi menuruni tangga.
"Weiyi…" Saat tiba di bawah, Gu Yansheng tiba-tiba memanggilnya.
Dia merasa mampu untuk menjaga Zuo Weiyi, sehingga dia menginginkan Zuo Weiyi tetap tinggal bersamanya dan berharap Zuo Weiyi tidak meninggalkannya.
Zuo Weiyi mengulas senyum, memandang teman lamanya yang tidak pernah bertemu, "Terima kasih karena telah menyelamatkanku, jika kau ada waktu kapan-kapan kita makan bersama."
"Kau tidak akan pergi, kan?" Gu Yansheng menatap Zuo Weiyi, dia masih berharap Zuo Weiyi mau tinggal bersamanya.
Zuo Weiyi tertegun, dia mendongak menatap Gu Yansheng.
Melihat Villa yang ditempati Gu Yansheng begitu mewah, mungkinkah Gu Yansheng adalah orang kaya yang sukses?
Mungkinkah dia bisa benar-benar tinggal di tempat ini dan meninggalkan Shi Yuting? Namun, hatinya menginginkan untuk kembali kepada Shi Yuting.
Dia masih ingin kembali kepada Shi Yuting, karena Shi Yuting telah memperlakukannya dengan sangat baik.
Zuo Weiyi menatap Gu Yansheng dengan pandangan penuh kekecewaan, "Aku juga tidak mau, tapi banyak hal yang tidak bisa berjalan sesuai dengan keinginan, termasuk hatiku juga tidak bisa dipaksakan."
Dia tersenyum kepada Gu Yansheng, kemudian dia berjalan menuju pintu.
Gu Yansheng masih berdiri di tempat yang sama menyaksikan kepergian Zuo Weiyi.
Tiba-tiba dia mengingat sesuatu, "Tunggu!"
Zuo Weiyi menghentikan langkahnya saat mendengar Gu Yansheng memanggilnya.
Zuo Weiyi dapat melihat wajah tampan Gu Yansheng yang tampak tidak bahagia.
"Ini nomor teleponku, kau bisa menghubungiku jika membutuhkan sesuatu."
Zuo Weiyi belum sempat menerima kartu nama yang diberikan oleh Gu Yansheng untuknya, namun tiba-tiba Shi Yuting langsung merebut kartu nama tersebut dan menarik Zuo Weiyi pergi bersamanya.
"Apa maksudmu bicara seperti itu?" Saat sudah memasuki mobil Bentley mewahnya, Shi Yuting bertanya kepada Zuo Weiyi yang duduk di sampingnya.
Zuo Weiyi bertanya keheranan, "Apa maksudmu?"
"Hati tidak bisa dipaksakan."
Zuo Weiyi sejenak tertegun, dia kemudian membuang muka, "Tidak ada maksud apa-apa."
Dia menyimpan delapan sampai sembilan poin maksud dari kalimat itu di dalam hatinya, namun dia tidak mau mengutarakannya.
Semakin Shi Yuting menatap kartu nama milik Gu Yansheng semakin membuat hatinya geram, dia kemudian meremas kartu nama tersebut dan membuangnya ke luar jendela.
Zuo Weiyi menjadi jengkel dengan sikap Shi Yuting, "Apa yang kau lakukan?"
"Jika ada sesuatu yang kau butuhkan kau bisa menghubungiku, tidak perlu menghubungi Gu Yansheng!"
Zuo Weiyi terdiam menatap pria yang ada di sampingnya, dia tersanjung dengan perlakuan pria ini terhadapnya.
Dia menunduk, "Benarkah? Lalu ketika aku ditikam… dimana kau?"
Shi Yuting merasa terpukul mendengar pertanyaan Zuo Weiyi.
Dia menoleh menatap wajah kosong Zuo Weiyi.
Selama beberapa hari terakhir, dia merasa kehilangan banyak hal karena tidak bisa bertemu dengan Zuo Weiyi.
"Jika kau ada di sisiku, aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu lagi."
Zuo Weiyi merasa matanya mulai panas karena ingin menangis, kemudian dia mengalihkan wajahnya menatap ke luar jendela.
Tidak masalah, dia sangat menyadari posisinya.
Setengah jam kemudian, Bentley mewah yang mereka kendarai berhenti di depan sebuah taman.
Shi Yuting menatap Zuo Weiyi dengan tatapan yang hangat, kemudian dia memeluk Zuo Weiyi, "Weiyi, kemana saja kau selama beberapa hari ini? Aku sangat khawatir jika kau mati!"
"Ah!"
Pelukan Shi Yuting mengenai luka Zuo Weiyi, dia mengerutkan keningnya dan mengaduh kesakitan.
Shi Yuting langsung menjauhkan tubuhnya dan melepaskan pelukannya dari Zuo Weiyi, "Ada apa? Dimana yang sakit?"