"Tidak bisa dikatakan menyerah juga, karena ada syaratnya..."
Han Zhijin langsung menyela dengan keras sebelum Xia Wanan selesai bicara, "Katakan saja. Aku akan menyanggupi semua syarat yang kau berikan."
Xia Wanan mengedipkan matanya pada Han Zhijin. "Sekarang kau cium aku di hadapan semua orang. Maka aku akan menyerah mendekati pamanmu."
Xia Wanan tertawa dalam hati saat melihat sekilas ekspresi Han Zhijin yang membeku. Han Zhijin masih sama saja. Dia tidak akan pernah menang melawan Xia Wanan sejak kecil hingga dewasa.
"Bagaimana? Tidak berani?" Xia Wanan memiringkan kepalanya sambil menggerak-gerakan alisnya dengan ekspresi memprovokasi.
"Siapa bilang aku takut?" Kata-kata Han Zhijin begitu penuh percaya diri di mulutnya. Tapi tubuhnya yang membungkuk, kini sedikit mundur seolah jaga jarak dari Xia Wanan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com