webnovel

Aku Akan Tetap Mendukung Keputusanmu (1)

Editor: Wave Literature

"Hei, An An, apa aku salah dengar? Kau tadi barusan menolak usulan Han Zhijin yang mengajak pria tampan dan kejam itu untuk makan bersama dengan kita?"

Song Youman melihat Xia Wanan baru saja menutup telepon dengan Han Zhijin. Dia langsung mengulurkan tangannya untuk memegang pundak Xia Wanan. Song Youman merasa melihat Xia Wanan mencoba untuk lepas dari lautan penderitaan hidupnya. Melihat hal itu, Song Youman rasanya seperti ingin menyanyikan lagu bahagia. Karena sangat senang, dia pun menangis sambil berkata, "An An, seluruh hidupku rasanya tidak ada gunanya saat tahu kau jatuh cinta berat pada orang tampan dan kejam itu. Tapi kau tahu, tidak, yang terjadi barusan? Wajahmu menunjukkan ekspresi dingin saat Han Zhijin mau mengajak pamannya kemari. Kau jawab, 'Tidak, untuk apa dia kemari?' dan itu benar-benar sangat keren!"

"Inilah yang disebut perubahan karakter menjadi kejam karena sudah disakiti." Xia Wanan mengatakannya sambil menggigit sedotan untuk meminum jus di depannya. "Kau tahu? Aku tadi sudah melakukan hal yang lebih kejam dari ini di rumah."

"Apa itu? Aku penasaran! Aku suka sekali kalau dengar pria seperti kaki babi yang besar dan menakutkan itu berada di posisi orang yang dia sakiti."

"Han Jingnian siang ini pulang ke rumah." Xia Wanan memberikan jeda sejenak, lalu melanjutkan dengan nada santai, "Selama dua tahun kami menikah, ini pertama kalinya Han Jingnian pulang ke rumah saat siang hari, dan aku malah memilih pergi bersamamu."

Setelah mengucapkannya, Xia Wanan menatap ekspresi Song Youman. Lalu dengan merasa bangga atas apa yang dilakukannya, Xia Wanan berkata lagi, "Youman, apa kau tidak mau bilang kalau aku sangat keren?"

Orang-orang mungkin tidak akan mengerti maksud kalimat Xia Wanan, namun berbeda dengan Song Youman. Dia paham kalau wanita itu tidak bermaksud membanggakan dirinya sendiri. Bahkan saat Xia Wanan melakukan apapun, Song Youman tahu apakah itu tindakan baik atau buruk.

Mata Song Youman yang mulanya terlihat gembira saat melihat Xia Wanan menolak usulan mengajak Han Jingnian makan bersama mereka, seketika menghilang saat melihat senyum di wajah Xia Wanan. "An An, apa pria itu membuatmu sedih?"

"Ti..." Setelah mendengar kalimat Song Youman, Xia Wanan menyingkirkan senyumnya, lalu dengan suara pelan dia berkata, "Pria itu tidak pernah membuatku senang.

"Pada akhirnya, aku sadar kalau aku terlalu bodoh. Aku jadi buta dengan segalanya karena terlalu mencintainya. Kupikir aku akan bisa lebih dekat jika aku menikah dengannya. Kupikir hubungan kami bisa berubah dan secara perlahan dia akan membalas perasaanku. Dan sekarang aku sadar apa yang terjadi sebenarnya. Semua ini sudah salah sejak awal. Dia tidak pernah sekali pun melihatku sebagai perempuan. Kau tahu, bahkan dia tidak tahu sejak kapan aku bekerja di perusahaan Han. Aku menikah dengannya selama dua tahun dan dia tidak pernah sekali pun memberikanku uang sepeser pun.

"Selama dua tahun dia tidak pernah menganggapku sebagai istrinya. Dan dalam dua tahun terakhir, baru hari ini aku tahu kalau sebenarnya aku ini adalah orang asing baginya..."

Setelah mendengarkan curahan hati Xia Wanan, Song Youman rasanya ingin menendang kuat Han Jingnian dari jantung hingga perutnya. Namun Song Youman hanya bisa menenangkan Xia Wanan dengan memberikan tatapan lembut sambil mengusap rambut sahabatnya. "Baiklah. An An, kita sudah tidak menginginkan pria itu. Lagipula apapun yang kau lakukan, aku akan selalu mendukungmu. Sama seperti ketika kau bilang kalau menyukainya dan ingin menikah dengannya. Kau begitu ingin memperjuangkan cintamu padanya, kubilang agar kau melakukannya dan tidak usah peduli hasilnya nanti, karena aku akan selalu berada di pihakmu. Sampai sekarang pun masih sama, aku akan tetap mendukung keputusanmu." 

Kata-kata hiburan dari Song Youman membuat perasaan Xia Wanan jauh lebih baik. Xia Wanan meletakkan kepalanya di bahu Song Youman. "Kenapa Han Zhijin dan Ai Jiang masih belum tiba juga? Aku ngantuk sekali." 

Setelah Xia Wanan berkata demikian, dia menguap sebentar dan memejamkan mata dan tidur.

Bab berikutnya