webnovel

Orang-Orang di Dunia Lain Mulai Mempelajari Layar Komentar di Siaran Langsung

Editor: Wave Literature

Orang-orang di dunia ini belum pernah melihat siaran langsung, apalagi layar komentar.

(Layar komentar adalah layar yang menampilkan komentar yang bermunculan saat siaran langsung. Contoh website yang terdapat layanan ini adalah bilibili, niconico douga, dll.)

"Itu adalah layar komentar, mudah sekali untuk mengoperasikannya. Kalian hanya butuh komunikasi giok kalian untuk mengirimkan pesan apapun yang ingin kalian tulis." An Cheng yang datang lebih awal, menjelaskan kepada Wang Kuan tentang layar komentar. Dan tanpa disadari, Putra dari pemimpin kota Jiuhua mulai menjadi pemandu di warnet Fang Qi.

"Benda baru apa itu?" Walaupun Xiao Yulu sudah lama di warnet, tetapi ini adalah pertama kalinya ia melihat barang semewah itu. Karena itulah ia berjalan mendekati An Cheng dan bertanya padanya.

"Itu adalah layar komentar! Layar komentar!" Ujar An Cheng sambil menunjuk ke arah layar. "Sebenarnya ini sangat menarik. Kamu bisa mengirim komentar apapun, dan langsung dapat dilihat di kedua bangunan warnet."

Lalu ia mengirimkan sebuah pesan. [Fraksi Gunung Shu sangat keren].

Semua orang langsung dapat melihat kalimat yang sama [Fraksi Gunung Shu sangat keren] di layar lebar yang ada di depan mereka, "Selain itu, pesan yang kamu kirim akan anonim. Selama kamu tidak berkata kasar, tak akan ada yang memperdulikanmu."

"Hei! Apanya yang keren, itu kan hanya bualan." Ujar Kakek Yinlong sambil menyilangkan tangannya. Bermain game VR bisa dibilang nyata, tapi layar komentar itu seperti bayangan bunga di cermin atau pantulan bulan di air, terlihat tidak nyata.

"Kalau kita bisa menggunakan teknik pedang, kenapa kita tidak bisa membuat gunung mengapung di awan?" Ucap An Cheng sambil berbisik.

An Cheng benar-benar berpikiran untuk membuat gunung apung, lalu ia ingin membuat kota Jiuhua menjadi kota apung. Bagaimana mungkin itu hanya bualan?

"...." Kakek Yinlong lalu berpikir. 'Apakah mungkin?'

Jika benar-benar bisa membuat kota mengapung, maka setiap fraksi dan sekte bisa melayang di masa depan?

Diam-diam Kakek Yinglong mengirimkan sebuah pesan [Fraksi gunung Shu benar-benar mengagumkan]. Ia menengok ke kanan dan ke kiri, berharap tidak ada orang yang melihatnya mengirim pesan itu.

Tentu saja mereka tidak tahu kalau mereka dapat mempelajari kekuatan Pangu, mereka bisa menjadi dewa, apalagi membuat kota terapung.

(Pangu adalah pencipta seisi alam dari mitologi China).

Meskipun benda-benda tersebut diciptakan oleh sistem, tetapi bukan berarti para kultivator tidak dapat mempelajarinya.

"Ternyata ada fungsi seperti ini? Apakah bebas biaya untuk sekali mengirim pesan ke layar komentar?" Tanya seorang siswi berwajah bulat yang berdiri di belakang Su Tianji. Ia ingin sekali mencobanya, tetapi khawatir akan menghabiskan uangnya, karena semua yang dijual di warnet Fang Qi sangat mahal.

"Tidak perlu." Jawab An Cheng. "Ini kan hanya beberapa kata, kenapa harus bayar?"

"Syukurlah kalau bebas biaya!" Seru dua siswi yang langsung mengetikkan sebuah pesan untuk dikirim ke layar komentar.

Orang-orang di dunia ini tidak mengenal internet atau teknologi informasi, jadi pikiran mereka masih polos, dan pesan-pesan yang mereka kirim ke layar komentar sangat sopan, tidak buruk seperti di dunia Fang Qi sebelumnya.

"Kita bisa melakukan hal itu juga?" Tanya Su Tianji yang langsung mencobanya. Ia mengirimkan pesan [Ling sangat imut].

Dan di layar komentar langsung muncul pesan [Ling sangat imut].

Tapi tak disangka, setelah ia mengirimkan pesan tersebut, orang-orang lain langsung menyerbu layar komentar.

[Wah! Aku juga berpikiran kalau Ling juga imut.]

[Akhirnya ada orang yang sepemikiran denganku.]

[Aku sangat mencintai Ling.]

[Aku juga menyukai Ling.]

[Bos Fang Qi, kamu harus segera menyelamatkan Ling! Kalau tidak, akan ku hancurkan toko ini!]

 "..."

Su Tianji melihat baris demi baris pesan komentar yang ada di layar komentar. Ia tak menyangka banyak yang sepemikiran dengannya, "Hm… sepertinya ini menarik?"

"Apakah benar-benar tidak perlu bayar?" Tanya Xiao Yulu yang juga ingin mencobanya.

"Apakah kamu melihat kami membayar?" Tanya An Cheng lalu menjulurkan lidahnya.

"Kalau begitu aku juga ingin mengirim." Ujar Xiao Yulu lalu mengambil giok komunikasinya. Walaupun warnet ini tidak menyambutnya, tetapi setidaknya ia bisa mengirim pesan ke layar komentar secara gratis, kan?

Kemudian ia mengikuti instruksi An Cheng dan mengirim komentar dengan menggunakan giok komunikasinya.

Tetapi ia menyadari kalau....

"Kenapa tidak muncul di layar komentar?" Tanya Xiao Yulu yang membeku saat melihat pesannya tidak muncul di layar komentar. Kemudian ia mengirim sekali lagi.

Tapi tetap tidak bisa.

Xiao Yulu mengirim beberapa komentar lagi, tetapi semua komentar yang ia kirim sama sekali tak muncul di layar komentar.

"!!??"

"Kenapa komentar yang aku kirim tidak muncul?!" Xiao Yulu pun naik pitam.

Sedangkan Su Tianji kehabisan kata-kata.

An Cheng juga tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Begitu pula dengan semua orang.

Su Tianji lalu berkata, "Lebih baik kamu menonton saja."

Sementara itu, An Cheng menghela nafas lega. 'Syukurlah aku tidak masuk dalam daftar hitam.'

"Ayo kita beli Haagen-Dazs." Saran siswi berwajah bulat yang ada di belakang Su Tianji.

"Ayo!" Balas Fenghua, siswi yang lebih tinggi, seraya mengangguk. Ia mengingat kelezatan es krim yang kemarin ia makan. Karena ia sudah datang ke sini, jadi ia harus memakannya lagi.

"Tunggu, apa itu Haagen-Dazs?" Tanya Xiao Yulu yang tiba-tiba memiliki perasaan tidak enak.

"Itu adalah camilan terenak." Jawab dua orang siswi sambil memberikan satu kotak es krim kepada Su Tianji.

Mereka bertiga belum mulai main, jadi mereka membaca layar komentar di layar siaran langsung sambil menikmati kelezatan es krim.

Su Tianji tampak tenang, sementara Fenghua dan Yuexin tampak menikmati waktu mereka untuk memakan es krim Haagen-Dzas. Sedangkan Xiao Yulu, ia tidak bisa mencicipi es krim tersebut. "Bagaimana rasanya? Apakah seenak itu?"

"Kak Fenghua, bolehkah aku mencicipinya?" Meskipun tidak ada aroma yang tercium, tetapi mereka berdua terlihat begitu menikmati es krimnya, hingga membuat Xiao Yulu meneteskan liurnya.

"Tidak boleh!" Tolak Fenghua yang langsung menjauhkan Haagen-Dazsnya dari Xiao Yulu. Ia kemudian berkata dengan nada dingin. "Laki-laki dan perempuan harus jaga jarak. Kenapa aku harus memberikan es krim yang sudah aku makan kepadamu?"

Xiao Yulu langsung menatap Yuexin dengan tatapan sedih.

"Tidak boleh. Lagi pula pemilik tempat ini melarang kami untuk berbagi makanan, atau dia akan mengusir kami dan tidak akan pernah menyambut kami kembali."

Xiao Yulu masih menatap Su Tianji.

Tetapi Su Tianji tidak berbicara sepatah kata pun. Ia hanya menatap layar siaran langsung sambil menikmati es krimnya.

Hal itu membuat Xiao Yulu merasa ingin menangis. "......"

An Cheng, kakek Yinlong dan lainnya menatap prihatin ke Xiao Yulu sambil membatin. 'Syukurlah aku tidak membuat onar di toko ini.'

Kemudian An Cheng mengingatkan Xiao Yulu. "Saudara Xiao, walaupun kamu tidak bisa makan Haagen-Dazs, setidaknya kamu masih bisa menonton permainan pemilik warnet. Jadi ayo kita duduk dan menontonnya. Permainan pemilik warnet sangat menarik."

"Benar apa katamu!" Ujar Xiao Yulu lalu menarik nafas dalam-dalam. "Di sini aku hanya menonton siaran langsung, jadi dia tidak bisa mengusirku."

Lalu Xiao Yulu menonton permainan orang lain, menonton orang lain makan Haagen-Dazs, dan menonton komentar orang-orang di layar komentar.

Dengan adanya siaran langsung dan layar komentar, diskusi di dalam warnet menjadi lebih sedikit. Sekali mereka kirim komentar, komentar mereka bisa langsung terlihat di dua bangunan warnet.

Sambil makan Haagen-Dazs, Su Tianji menyaksikan permainan Fang Qi. Tetapi ia tidak tahu di mana Fang Qi bermain.

Lalu ia melihat sebuah komentar [Dimana pemilik toko bermain game?]

Dengan cepat seseorang menjawab [Di Fraksi Gunung Shu dan akan segera menyelamatkan Ling!]

Seseorang membalasnya lagi [Memikirkannya saja membuatku menjadi semakin bersemangat!]

Su Tianji terkejut saat menatap layar komentar, "Bisa berdiskusi seperti itu juga?"

Sementara itu, Kakek Yinlong membeku di belakangnya. "Aku hanya mengirim pertanyaan ke layar komentar secara acak, tapi seseorang segera menjawabnya?"

Saat itu ada ratusan pelanggan di warnet, dan sebagian dari mereka menonton layar siaran langsung. Sekarang semua pemain menjadi semakin bersemangat, jadi tiap pertanyaan di layar komentar akan langsung ada yang menjawabnya.

Tetapi saat itu Kakek Yinlong dan lainnya mendengar seseorang berteriak, "Mantra dewa anggur!"

Mendengar teriakan itu, diskusi pun langsung berlanjut di layar komentar.

[Peminum Berpedang Abadi ternyata mengajarkan Li Xiaoyao tentang mantra dewa anggur?!]

[Dari namanya saja, sepertinya sangat kuat!]

[Apapun yang diajarkan Peminum Berpedang abadi kepada Li Xiaoyao, sungguh luar biasa!]

[Jangan mengirim komentar terus! Kelas akan segera dimulai!]

Semua orang yang melihat komentar itu langsung merasa gusar.

Bab berikutnya