webnovel

Ada Lubang Raksasa

Editor: Wave Literature

"Menonton game baru?"

"Haruskah kita menontonnya juga?" Teman-teman Chen Yang pun mengangguk. Karena mereka menyelesaikan game Resident Evil, jadi mereka sedang mempertimbangkan untuk mencoba game baru, apalagi game baru ini lumayan mahal.

Sementara itu, Jiang Xiaoyue yang duduk di belakang meja resepsionis sedang merasa bosan. Saat ia tidak melakukan apa-apa, ia akan berdiri di belakang Fang Qi untuk menonton permainan Fang Qi. Tetapi hari ini.....

Jiang Xiaoyue menatap sekumpulan orang yang berada di belakang Fang Qi dengan wajah sedih.

"Aku harap aku bisa lebih tinggi." Gumam Jiang Xiaoyue sambil melompat-lompat, tapi sayangnya ia tidak bisa melihat layar komputer Fang Qi sedikit pun.

Para gadis selalu menjaga penampilan mereka, jadi Lan Yan dan Nalan Mingxue tidak datang karena mereka tidur siang. Walaupun mereka masih memiliki lingkaran hitam di bawah mata, tapi sudah tidak terlalu jelas.

Saat mereka masuk ke dalam toko, wajah Nalan Mingxue terlihat sedikit malu. Sebagai anak perempuan berbakat dari generasi muda di keluarga Nalan, ia tidak pernah dimarahi oleh Kakeknya.

Kemarin adalah pertama kalinya Nalan Mingxue mengalami hal tersebut.

"Xiaoyue, apakah kamu sedang menonton game?" Tanya Lan Yan sambil tertawa, saat melihat Jiang Xiaoyue yang melompat-lompat untuk menonton permainan orang, tapi tidak bisa melihat layarnya. "Cepat, ambilkan aku dua es krim Haagen-Dazs. Biar nanti aku yang mengangkatmu"

"Tidak, aku tidak mau! Aku malu!" Ujar Jiang Xiaoyue lalu memalingkan wajahnya.

"Yakin?" Tanya Lan Yan sambil mendekat ke arah Jiang Xiaoyue. "Game ini lebih mengasyikkan daripada Diablo. Kamu bisa melihat teknik pengendalian pedang yang bisa terbang ke langit, dan si Master Peminum Berpedang Abadi! Kamu juga bisa melihat pemilik warnet bertarung dengan bermacam-macam monster. Kalau aku menggendongmu, kamu bisa melihat itu semua."

Lan Yan menggoda Jiang Xiaoyue.

"Tidak! Aku ingin melihat pemilik warnet dipukuli monster." Ujar Jiang Xiaoyue sambil memasang muka cemberut.

Saat itu Lan Yan langsung tertawa terbahak-bahak. "Itu bisa jadi sih!"

"Hm....." Meskipun Jiang Xiaoyue bingung, tapi ia mulai tertarik....

"Kedengaran sangat menarik....."

"Baiklah." Jiang Xiaoyue kemudian mengambil kristal dari Lan Yan, dan memberikan dua kotak Haagen-Dazs kepada Lan Yan dan Nalan Mingxue. Lalu Lan Yan menggendong Jiang Xiaoyue hingga akhirnya ia bisa melihat layar komputer Fang Qi.

Lan Yan adalah seorang prajurit, dan kultivasinya tidak rendah. Jadi menggendong Jiang Xiaoyue seperti membawa sebuah boneka yang sangat ringan.

"Kamu mau coba?" Tanya Lan Yan sambil memakan es krim dengan satu tangan.

"Tolong jangan berbagi makanan dengan orang lain." Ujar Fang Qi yang memperingatkan mereka. "Kalau tidak, kamu tidak boleh datang lagi ke sini."

"..." Jiang Xiaoyue langsung menatap ke arah Fang Qi dengan kesal, tetapi Fang Qi tidak mempedulikannya dan tetap menatap layar komputernya. "Menyebalkan sekali sih dia!"

Game the Legend of Sword and Fairy dapat memberi banyak kebebasan untuk mengeksplor, jadi Fang Qi benar-benar ingin membuat akhir cerita yang sempurna. Ia ingin menghentikan Ling agar tidak dibawa ke Shushan dengan Pedang Sage, dan menghindari banyak bencana yang mengikutinya.

Setelah tetua Shi membawa Ling pergi, Fang Qi mulai mempersiapkan hal-hal lain, dan berlatih untuk naik level.

Tetapi waktunya terbatas. Fang Qi mempelajari kejadian yang ada dalam game, dan membandingkan waktu yang ada di dalam game dengan waktu nyata. Namun, ia hanya dapat mengubah beberapa detail.

Fang Qi tak bisa menghentikan Ling yang dibawa ke Shushan dengan Pedang Sage. Dari sudut pandang Sekte Shanshu, semua monster dan siluman adalah penjahat. Meskipun Fang Qi mengatakan kalau Ling adalah keturunan Nuwa, dan membocorkan informasi penting tersebut, Ling masih akan dikurung sampai 'penyelidikan lebih lanjut'.

Mengambil Ling kembali dari Pedang Sage bukanlah hal yang mudah.

Sekelompok orang menatap energi pedang yang kuat dari layar komputer. Mereka tidak bisa memahami teknik pedang tersebut. Untuk pertama kalinya, mereka merasa putus asa.

"Biarkan aku mencobanya!" Pekik Nalan Hongwu sambil menyingsingkan lengan bajunya. "Kenapa ia bisa tidak masuk akal begini? Kalaupun wajib, biarkan aku bertarung dengannya selama tiga hari. Mari kita lihat siapa yang lebih kuat, teknik pedangnya atau aku."

Nalan Hongwu sangat marah hingga ia ingin melompat ke layar komputer, dan melawan Pedang Sage!

"Masuk akal?" Mereka yang tahu siapa itu Nalan Hongwu langsung kehilangan kata-kata. Siapa yang akan berpikir suatu hari nanti Nalan Hongwu akan membahas tentang masuk akal dan tidak?

Meskipun yang lain tidak menyuarakan pendapat mereka tentang Pedang Sage, tetapi mereka juga sangat ingin melompat ke layar untuk membantu. Satu-satunya hal yang mereka tahu adalah, kalau mereka tidak sekuat Nalan Hongwu dan tak bisa mengalahkan Pedang Sage, sekalipun mereka masuk ke dalam game tersebut.

Akhirnya Fang Qi sadar, meskipun ia bisa mengubah detail kecil, tapi mustahil untuk bisa mengubah keseluruhan alur cerita.

Setelah mendengar reaksi di belakangnya, Fang Qi hanya menggelengkan kepalanya. Karena di belakang alur cerita utama ada Liu Jinyuan, dan kupu-kupu iblis yang luar biasa.

Begitu ia menyelesaikan cerita itu, penonton di belakangnya menonton sambil menangis.

Ceritanya dibuat dengan sangat rumit. Liu Jinyuan bertemu dengan seekor kupu-kupu yang tertahan di dalam jaring laba-laba, dan ia membebaskannya. Ternyata kupu-kupu itu adalah kupu-kupu iblis, dan ia ingin membalasnya. Alur ceritanya seperti mimpi, tetapi semuanya saling berikatan satu sama lain, sehingga penonton merasa bahwa itu benar-benar terjadi di dunia nyata.

Mereka bahkan berharap itu adalah kisah nyata.

Orang-orang di dunia ini tidak membaca sesuatu yang aneh dan menarik, jadi mereka merasa bahwa alur cerita game tersebut sangat luar biasa.

Karena manusia bisa jatuh cinta dengan setan, dan monster bisa lebih baik dalam mengekspresikan rasa terima kasih.

Bagaimana bisa ada sesuatu yang begitu menakjubkan seperti itu?

Fang Qi juga terpesona dengan alur cerita The Legend of Sword and Fairy. Para pemain seolah sudah terjerat dengan alur cerita dari game tersebut.

"Mengapa iblis perempuan itu begitu baik?" Tanya Shen Qingqing yang menonton untuk menghabiskan waktu. Tetapi ia menangis saat melihat bagaimana Caiyi, si iblis kupu-kupu bersedia memberikan ribuan tahun kekuatan kultivasinya, hanya untuk Liu Jinyuan yang merupakan manusia, bisa hidup selama 10 tahun lagi.

Sementara itu, Jiang Xiaoyue memeluk Lan Yan dan meratap. "Huhuhu... Mengapa Caiyi begitu bodoh…."

Bahkan mata Nalan Mingxue juga memerah, dan ia bergumam pada dirinya sendiri. "Bagaimana bisa seseorang yang telah berkultivasi lebih dari 1000 tahun masih sangat bodoh. Aku tidak akan pernah melakukan hal seperti itu."

Tidak hanya para gadis, bahkan para pemain baru yang penasaran seperti Chen Yang dan lainnya pun menahan air mata mereka. "Ini tidak nyata, kan? Katakan padaku kalau ini tidak nyata!"

"Aku adalah orang yang tangguh. Bagaimana bisa aku menangis sambil menonton cerita yang terjadi di dalam game?" Ujar Chen Yang sambil menggosok matanya dengan bingung.

"Ayo besok kita main game ini." Saran Chen Yang dengan suara keras. "Kita telah menyaksikan permainan pemilik warnet, jadi kita sudah tahu masa depan mereka! Ayo kita coba untuk menghentikan tragedi menyedihkan itu!"

"Iya! Aku rasa kita bisa menghentikan tragedi itu!" Ujar mereka yang belum pernah memainkan game The Legend of Sword and Fairy dengan penuh tekad, sambil menyeka air mata dan melambaikan tangan mereka ke udara. "Ayo kita bermain game The Legend of Sword and Fairy besok!"

Sementara itu, Fang Qi hanya menghela nafas. 'Mereka terlalu muda, terlalu naif'.

Nalan Hongwu juga menghela nafas dalam demi menahan tangisannya. "Aku bersyukur aku sudah terbiasa melihat kematian dan kehidupan. Kalau tidak, aku akan malu dengan anak-anak muda ini. Cerita di dalam game lebih menyentuh daripada kehidupan nyata."

Sebelumnya, mereka bilang kalau mereka sudah muak dengan cerita yang membosankan seperti cerita fantasi umum. Namun sekarang mereka seperti menjilat ludah mereka sendiri, karena cerita dalam game The Legend of Sword and Fairy sangat luar biasa.

Setelah menyelesaikan bagian cerita ini, Fang Qi menghela napas dan melirik ke orang-orang di sekitarnya, lalu menahan air matanya sambil menyedot ingusnya pelan. Ia bersedih seraya berpikir. 'Apa yang akan terjadi jika aku tidak bisa menghentikan Ling dari kematian?'

[Selamat atas hadiah baru dari sistem.]

Saat itu tiba-tiba Fang Qi mendengar ada sebuah pemberitahuan dari sistem.

Lalu ia segera membuka panel misi sistem:

[Selama bermain, Tuan rumah sudah menarik perhatian sejumlah besar penonton. Karena popularitas Tuan rumah telah memenuhi persyaratan, jadi sistem akan memberikan hadiah berupa peralatan khusus: Layar Besar Livestream (x2).

Peralatan tersebut akan dipasang ketika toko baru dibuka, dan layar streaming bisa langsung digunakan.]

Bab berikutnya