"Bicarakan itu nanti setelah kau benar-benar menang dan bisa mengalahkanku. Aku tidak perlu persembahan apapun darimu. Selama kau diam dan tenang, aku akan sangat menghargai niat baikmu itu," ucap Monica dengan serangkaian keinginan untuk mengingatkan bahwa bersombong diri tidak akan baik bagi pria itu.
Daniel justru menatap Monica dari samping dengan tatapan takjub. Menganggumi sekali lagi bagaimana nona muda ini bisa melawan dan menjatuhkan bosnya yang dingin bahkan besar kepala. Kini mungkinkah pria yang terkenal jenius dalam banyak hal bisa di kalahkan oleh wanita yang bahkan mungkin jarang memainkan permainan semacam ini.
Bryan kemudian memulai saja permainannya. Tidak membiarkan ada space untuk Monica bisa mengalahkannya bahkan bisa menjatuhkanya. Keduanya kemudian sibuk mendahului dan didahului. Membuat Daniel terus menatap permainan mereka dengan sangat takjub bahkan sulit memahaminya bagaimana kemampuan mereka yang sama-sama unggul. Bersaing dengan ketat.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com