Monica kemudian mengiyakannya dengan lemas.
"Ya. Begitulah. Dicabut dari status calonnya, lalu mengadu padaku. Dia ingin membuatku tertawa? Memangnya sejak kapan aku punya pengaruh di keluargaku sendiri? Karena hanya kakek yang selama ini memegang kendali paling besar. Jadi, apa gunanya dia meminta bantuan dariku? Ingin meledekku karena aku bahkan tidak bisa melakukan apapun untuk menentukan jodohku sendiri?" tutur Monica dengan kesal.
Api kemarahan mendadak memuncak dalam benaknya. Dan Monica secara pribadi merasa tertekan antara ingin memuji kepintaran Kevin dalam mencari pertolongan. Atau mengutuki kebodohannya yang malah meminta pertolongan pada orang yang salah.
Sementara Martha justru malah langsung berdecak dengan kagum sekaligus takjub.
"Dia meminta bantuan darimu untuk membuat dia tetap diterima di keluargamu?" ulang Martha dengan tatapan entah harus merasa iba atau pasrah dalam memastikan sendiri kebenaran ucapannya.
Martha kemudian menambahkan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com