Nadderine malah menangkap sejumlah senyum puas yang belum pernah putrinya itu tunjukkan padanya ketika mereka telah berada di kota baru ini selama beberapa hari.
Nadderine kemudian bertanya lagi dengan penasaran.
"Apa yang sedang kau lihat dan apa yang membuatmu begitu senang, sayang?" tanya Nadderine dengan segala pandangan yang terfokus hanya pada putrinya.
Nadderine kemudian melepas earphonenya ketika ia melihat putrinya menatap ke arahnya dan membuka mulut.
"Bukan apa-apa, Bu. Tapi apa Ibu belum melihat berita pagi ini?" tanya Martha dengan ceria. Seceria hatinya mulai bisa menemukan kesenangan kecilnya kembali.
Nadderine hanya menggeleng.
"Belum. Sejak pindah Ibu sudah sangat sibuk untuk berberes dan merapikan banyak hal hingga memasak,"
Karena suaminya belum menyediakan seorang asisten rumah tangga untuknya. Putri tunggalnya ini pun sama sekali tidak memiliki keinginan untuk membantu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com