webnovel

seorang anak mungkin???

Kegiatan cium Mirella terhenti karena Ada pangilan dari seketaris Mirella. " Ada apa?" Tanya Mirella. " maaf bu,,ada Pak Rio dengan ibu Miska ingin ketemu" kata suara seketarisnya. "biarkan mereka masuk" kata Mirella.

Tidak lama, nampak Rio bersama Miska memasuki ruangan. "Ada Daniel juga,,apa kabar?" Sapa Rio sambil menjabat tangan Daniel. "baik" Sapa Daniel singkat.

Mereka terlibat pembicaraan yang hangat, walaupun tidak terlalu aktab namun Daniel dapat masuk ke obrolan mereka. "jadi kapan pernikahan kalian?" Tanya Mirella. "bukankah kau sudah tahu" rajuk Miska. "hahhaha....hanya bercanda saja " kata Mirella sambil tertawa.

"kami ingin saat bahagia kami, kalian semua Ada, kamu, Bian, juga Dani" kata Miska sambil mengengam tangan Mirella. "tentu saja, kami pasti hadir" kata Mirella membalas perkataan sahabatnya dengan pelukan erat.

"oh iya....kalian masih betah berdua saja,, tidak ingin....seorang anak mungkin?" Tanya Rio sambil tersenyum mengoda. Mirella tampak salah tingkah dengan memukul sahabatnya itu. "tunggu saja, bukan hanya seorang bay...." ucapan Daniel terhenti karena mulutnya ditutup oleh tangan Mirella.

"ya Tuhan...jadi....selamat ya...." kata Miska antusias. Mirella mengerjap kaget mendapat selamat dari Miska juga Rio. "bro,,selamat ya,,,sayang Kita nanti jangan tunda ya, biar anak Kita bisa sahabatan sama anak mereka" kata Rio pada Miska. yang dibalas dengan wajah merah Miska.

"udah berapa bulan?" Tanya Miska lagi. "tadi,hanya keceplosan saja, jangan anggap serius" kata Daniel mengerti arah pembicaraan sahabat istrinya itu. " ya ampun bro,,jangan - jangan kau masih percaya tahayul, untuk tidak membagikan dulu berita bahagia ini" kata Rio sambil tertawa.

Daniel memandang Mirella dengan muka yang tidak Enak. Melihat tatapan Mirella, Miska juga Mario langsung kembali semakin salah paham. "La,kami janji tidak akan mengatakan pada siapapun tentang ini, sampai kalian yang memberitahunya sendiri" kata miska sambil tersenyum jahil.

Lalu...mulut rempong Mario tiba - tiba ikut bicara. "nanti dipernikahan kami, kamu bilang aja kalau lelah langsung istirahat ya,,dan jangan pakai sepatu hak tinggi kayak gitu,,bahaya,,,terus juga kamu harus jaga makanan kamu, makan makanan yang baik juga buat bayi....." oceh Mario panjang lebar yang dibalas dengusan sebal dari yang lain. "kenapa kamu mau nikah sama dia sih" kesal Mirella pada Miska.

"kenapa juga harus menolak diriku,,coba kau lihat aku dengan seksama, ganteng, tinggi, pintar, kaya juga" sombong Mario. Daniel langsung mengelus perut rata Mirella. Melihat tingkah Daniel Miska tertawa renyah. " kenapa kamu tertawa yang?" tanya Mario pada Miska. "hahaha....Daniel takut bayinya mirip kamu....hahhaha" tawa Miska kembali.

Saat itu tiba - tiba muncul mertua juga ibu Mirella. "jadi....sayang.....mama akan segera jadi nenek,,,Ya Tuhan jeng....Kita mau punya cucu'" kata mertua Mirella antusias pada mamanya. "iya,Kira - Kira nanti laki - laki atau perempuan ya,, Mira,,nanti kalau lahiran dirumah mama aja ya" kata mama Mirella sembari duduk disamping anaknya. "jangan,,mending dirumah mama saja ,,kan rumah mama lebih besar, tamannya juga luas, jadi udaranya bagus untuk bayi" kata mama Daniel sambil mengengam tangan Mirella.

"uh....sayang...." kata mama Daniel lagi sambil mengelus perut Mirella. diikuti oleh mama Mirella yang antusias mengelus perut Mirella juga.

Rasanya Mirella sudah mau menangis, secara tidak langsung dirinya membohongi kedua wanita yang sangat disayanginya itu. Melihat mata Mirella yang berkaca - kaca Daniel segera mengajak Mirella berdiri. benar saja begitu berdiri Mirella langsung menangis dipelukan Daniel.

Semuanya heran melihat hal tersebut namun melihat isyarat Daniel semua orang dalam ruangan langsung diam semua. "udah,,,udah....udah ndak berisik lagi,,udah jangan menangis" kata Daniel. Mendengar perkataan Daniel membuat mama,mama mertua , Mario juga Miska langsung merasa bersalah. "ternyata kehamilan ini Mira tidak suka keramaian" bisik mama Daniel pada besan juga sahabat menantunya itu.

"ah....Dan, La....kami cabut dulu ya,,masih Ada yang harus kami siapkan untuk pernikahan kami, jangan lupa datang,,tante,,kalian juga datang ya...,kami pamit dulu" kata Miska sembari pamit.

Mario juga Miska sudah pergi,,kini kedua wanita paruh baya itu ikut berdiri. "Mira...sayang, gimana kalau Kita makan dulu" ajak mamanya. Mirella mengusap wajahnya dan berbalik menghadap sang mama. "gimana, mau ya sayang" Kali ini sang mertua yang mengajaknya.

"Mira mau makan garang asam ma" lirih Mirella. Ketiga orang yang mendengarnya terkejut. terutama Daniel. 'jangan - jangan beneran hamil' batin Daniel senang.

"garang asam ya,,dimana ya jeng yaang jualnya?" Tanya mama Daniel pada mama Mirella. "entahlah,,Kita browsing dulu aja jeng" ajak mama Mirella lagi. "ah bener juga" kata mama Daniel sambil mengeluarkan hp nya. "Mira mau Daniel aja yang bikin" kata Mirella lagi.

" ah.... sayang...Kita beli aja yah,,takutnya kalau aku yang masak....." belum selesai Daniel bicara, mata Mirella sudah berkaca - kaca lagi.

"ya sudah....ma, ma,,makan keluarnya lain waktu saja ya,,Kita pulang sekarang....mama berdua juga harus Bantu Daniel" kata Daniel dengan wajah kasihan.

"tidak masalah,,yuk sekarang kita belanja dulu" ajak mama Mirella antusias. " kalian mau belanja?" Tanya Mirella lagi. " iya,,kamu Kan mau makan masakan Daniel, kalau ndak belanja, apa yang mau dimasak" jawab mamanya. "kalau gitu Kita belanjanya dipasar aja ya mah,,Mira ingin ikut kepasar" rayu Mirella.

ketiga orang itu saling pandang dengan tidak nyaman, namun mengiyakan permintaan Mirella.

Mirella dengan antusias keluar terleboh dahulu berbicara pada seketarisnya.

"sepertinya anaknya perempuan ya jeng,,rajin kepasar" kata mama Daniel pada besannya itu. "iya jeng,,kalau cucu Kita perempuan Kita bisa mendandaninya nanti,,pasti lucu sekali ya jeng" kata mama Mirella lagi.

"iya, nanti Kita ikutkan lomba majalah ya jeng"sambung mama Daniel . Mendengar rencana Dua wanita tersebut Daniel bergidik. "dia laki - laki ma" kata Daniel yakin. "anak laki - lakinya nanti aja, yang sekarang perempuan dulu" kata mamanya.

"ma...cepatlah,,kenapa kalian masih disana" rajuk Mirella.

Dengan segera mereka bergegas untuk berangkat kepasar. Karena tidak terbiasa dengan pasar tradisional, baik mama Daniel, mama Mirella juga Daniel sendiri mereka kikuk dan juga bingung, namun sering Kali takjub.

Apalagi saat melihat Mirella menawar ini dan itu, mereka benar - benar tidak menyangka Mirella seperti terbiasa dengan pasar.

kini setelah sampai rumah ,,ketiga orang tersebut sibuk didapur melihat resep juga menyiapkan bahan - bahan yang sesuai dengan yang mereka temukan diinternet.

para asisten rumah tangga heran dengan majikan mereka. Padahal mama Daniel Selama ini jarang kedapur apalagi memasak.

bunyi bising didapur membuat mereka khawatir. "non Mira,,siapin no pemadam kebakaran ya non,, untuk jaga- jaga" kata bi sarti pada Mirella yang sedang nonton tv diruang keluarga. "untuk apa bu?" Tanya Mirella heran. "takutnya rumahnya kebakaran non,,denger aja ricuh didapur itu" kata bi Sari menambahkan.

Bab berikutnya