webnovel

Kita coba

akhirnya Daniel terbang menuju Jerman, menyusul Mirella disana. Pagi menjelang siang Daniel sampai disana. dengan segera dirinya menuju hotel tempat Mirella menginap.

Saat membuka pintu Mirella tentu saja terkejut melihat Daniel yang datang. "sayang" peluk Daniel padanya. "kenapa kamu disini?" Tanya Mirella pada Daniel.

Daniel segera masuk membawa barang yang dibawanya dan menutup pintu. "ini,titipan dari mama" kata Daniel menyerahkan titipan mamanya pada Mirella. "lalu...mama Mana?" Tanya Mirella. " mama tidak bisa kesini lagi, mama ada urusan sama papa" kata Daniel sambil membereskan barang - barangnya. "urusan apa?" Tanya Mirella lagi sembari membuka barang yang dibawa Daniel tadi. " bikin adik untukku" kata Daniel yang sukses menjadi sasaran cubitan Mirella.

"wah....kok bisa sih,kamu bawa rendang ,,mama benar - benar perhatian banget" kata Mirella senang ternyata mertuanya mengirimkan rendang untuknya.

setelah Daniel beristirahat, sekarang Daniel bersama Mirella sedang berjalan - jalan menikmati Kota Berlin. "kamu senang kah disini?" Tanya Daniel pada Mirella. "iya,,disini sejuk" kata Mirella. "aduh..." Mirella mengusap jidatnya yang mendapat sentilan dari Daniel." bukan sejuk, tapi dingin, secara sekarang musim dingin" kata Daniel lagi.

mereka melewati Hari dengan bahagia, berjalan- jalan, berfoto, juga belanja, hingga malam menjelang mereka makan malam disebuah reatoran yang romantis.

"kalau makan disini, berasa aku memiliki suami yang sangat romantis" kata Mirella. Daniel tersenyum mendengar perkataan sang istri. "kalau kamu suka romantis, akan aku lakukan selalu untukmu sayangku" jawab Daniel dengan mengedipkan sebelah matanya. "iuo..." balas Mirella dengan tampang yang Pura - Pura muak.

saat mereka hendak berlalu dari reatoran tersebut, seseorang menemui mereka dan mengatakan tentang pengobatan, untuk Mirella.

Karena setengah tahun sudah,,Mira selalu berobat namun belum membuahkan hasil, karenanya Mirella tidak begitu semangat lagi.

"aku tidak mau" kata Mirella menolak ajakan Daniel. " kenapa?" Tanya Daniel dengan lembut. "kamu tahu sendiri,,Kita sudah berobat keman- Mana, bahkan diluar negeri juga, tapi tidak membuahkan hasil, untuk apa lagi membuang- buang waktu yang sudah pasti ujingnya kecewa" kata Mirella dengan berderai air Mata.

"tidak masalah, walaupun hanya Peluang 1% Kita juga tetap harus mencobanya, kalau tidak Kita tidak akan pernah tahu hasilnya, jadi....aku mohon ayuk Kita lakukan lagi,,aku juga mau melihatmu berjalan dengan kedua kakimu lagi" kata Daniel dengan memeluk Mirella. " tapi aku takut" kata Mirella lagi.

"dulu, ketika Kita dijepang,,kamu sudah bisa berdiri kan,,sekarang Kita coba lagi" kata Daniel. perkataan Daniel membuat Mirella semakin sakit hati. Mirella teringat dirinya dulu memang sempat bisa berdiri, bahkan melangkah walau hanya satu Dua langkah, namun semuanya musnah, saat kekasih Daniel menyebabkan dirinya terjatuh kembali, sehingga kondisinya justru semakin parah. "semuanya....karena kekasihmu itu,,,aku benci dia, aku benci kamu, benci kalian....." ucap Mirella sambari memukul - mukul dada Daniel. "maaf....maafkan aku,,maaf...." hanya ucapan maaf yang dapat Daniel ucapkan pada Mirella.

Setelah membujuk Mirella dengan berbagai rayuan, kini akhirnya Mirella bersedia untuk menjalani pengobatan lagi.

"Kita akan coba, apapun yang terjadi tidak masalah, andai kamu tidak sembuh, aku tetap akan berada disampingmu, kalau kamu sembuh, aku juga akan tetap disisimu" kata Daniel disambut cemberut oleh Mirella. "kenapa bibirnya gitu" kata Daniel gemas sambil menarik bibir Mirella. "ih....lepasin,,sakit tahu" rajuk Mirella.

"kenapa lagi sekarang?" Tanya Daniel sambil mengeratkan pelukannya pada Mirella. "kenapa aku sembuh atau tidak tetap kamu disisiku, memang tidak Ada pilihan lain apa?" kata Mirella lagi.

"apa yang kamu harapkan, suami yang tampan, Kaya, perhatian kayak aku,,masa masih ingin memilih yang lain lagi sih" kata Daniel sambil mencubit hidung Mirella. " ih....bisakah, ngomong - ngomong aja, ndak perlu cubit hidung segala" protes Mirella pada Daniel. " aku hanya membantumu agar hidungmu sedikit lebih manvung sayang ku" kata Daneil lagi.

"sekarang Kita tidur, besok Kita temui dokter" kata Daniel sambil mengecup kening Mirella.

setelah Mirella tidur, Daniel melakukan pangilan video kepada orang tuanya.

"kenapa Dan?" Sapa sang papa diaeberang Sana. Nampak dilayar wajah mama juga papanya. " Mira dimana?" Tanya sang mama. Daniel sudah menebak, mamanya akan bertanya tentang Mira dulu, bahkan kadang lupa menanyakan kabarnya. "Mira sudah tidur ma" jawab Daneil. "kalian baik - baik saja kan?" Tanya sang mama lagi. "iya ma, jangan khawatir". balas Daniel.

"pa....Mira akan menjalani pengobatan disini, jadi Daniel cuti dulu sampai waktu yang belum ditentukan" kata Daniel memulai obrolan serius dengan sang papa. "tidak bisakah kamu Tanya dokternya, Kira - Kira berapa lama" kata sang papa lagi. " Daneil belum bertanya pa, namun sepertinya bisa makan waktu berbulan- bulan, atau mungkin bertahun - tahun, tergantung kondisi, apalagi Mira cedera Dua Kali" jelas Daniel.

"baiklah,,lakukan apapun yang kalian mau, untuk masalah perusahaan ada papa juga Dani,,jika kamu kekurangan uang, kamu hubungi mama saja" pangkas sang mama yang membuat papa menatapnya tidak mengerti.

Bab berikutnya