webnovel

Tuntutan

Hari .- Hari Daniel terasa berbeda, karena sebelum dia memulai rutinitasnya yang biasa, dia harus memastikan segala kebutuhan Mirella, biarpun Ada beberapa asisten rumah tangga yang membantunya, Ia harus selalu memastikan sendiri apakah Mirella minum obatnya, sarapan, bahkan berangkat terapi.

Tak jarang, pakaian yang Mirella pakai juga karena dia yang ingin Mirella memakainya. Tak terasa sudah 4 bulan Mirella menjadi istrinya, dan jika dilihat kondisi Mirella juga menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Daniel Tak mengerti dengan perasaannya kini, apakah Ia mulai sayang kepada Mirella. atau itu hanya sebagai bentuk perhatiannya saja, apalagi setelah Ia melihat bagaimana putus asa nya Mirella saat bercerita tentang perasaannya ketika Mirella bercerita dengan mama mertua Dan adik iparnya. Rasa bersalah jelas mengerogoti hatinya semakin dalam, jika bukan karena dia tentu Mirella Tak akan seperti sekarang. Namun dia juga Tak mengerti kenapa sebagian hatinya ada perasaan syukur, setidaknya karena kecelakaan itu, kini Mirella menjadi istrinya

gila memang namun itulah yang dia rasakan. 'tidak ini bukan cinta, yang aku cintai adalah Mika' batin Daniel. tepat saat itu hp nya berbunyi Dan menunjukkan kalau Mika lah yang menelponnya.

Daniel langsung mengangkat dan meniyakan ajakan makan siang sang kekasih hatinya. Daniel tidak mengerti dengan hatinya, kenapa sekarang meski dirinya jarang bertemu dengan Mika, namun dirinya tidak merasakan rindu seperti dulu.

Sebelum menuju ke tempat dia Dan Mika berjanji, Daniel menelpon Mirella untuk mengetahui apa yang sedang dikerjakan istrinya itu. Saat tahu Mirella sedang bersama sang mertua. Ada sedikit perasaan yang entah mengapa tiba - tiba terbersit dihatinya.

Ketika dia tiba dilestoran dirinya melihat Mika juga baru turun dari taxi yang dinaikinya."sayang...." Sapa Mika manja seperti biasanya. " kenapa kamu Naik taxi?" Tanya Daniel tanpa basa basi ."mobil aku dibengkel sayang" jawab Mika. " kenapa tidak bilang, kan kita bisa bareng, aku tak tega kalau kamu Naik taxi" kata Daniel lagi. "sayang,,,,kamu begitu khawatir sama aku ya....tenang aja sayang, aku baik - baik aja kok" ucap Mika sambil mengandeng tangan Daniel untuk memasuki lestoran.

Mereka lanslgsung memesan makanan, karena seperti biasa Daniel hanya punya waktu sebentar saja, pekerjaannya telah menunggu. Mereka makan seperti biasa juga, saling suap Dan saling melemparkan pujian satu sama lain.

Namun entah kenapa Daniel merasakan tatapan tajam yang tertuju pada dirinya. "sayang, kamu kenapa?" Tanya Mika penasaran dengan perubahan sikap Daniel. "aku merasa ada yang sedang menatapku" ucap Daniel sambil celingukan kesana kemari mencari orang yang menatap dirinya." tapi tidak Ada yang melihat kearah Kita sayang" ucap Mika lagi.

"sayang, aku mau ngomong sama kamu deh" ucap Mika dengan nada serius. " bicaralah, aku dengerin kok" kata Daniel sambil terus memakan makanannya. Mika mengengam tangan Daniel Dan memegang dagu Daniel hingga Daniel menatap kearahnya.

"sayang,,aku mau minta sesuatu sama kamu nih" ucap Mika sambil tersenyum manis. " minta apa?" Tanya Daniel sambil melepaskan tangan Mika dari dagunya. "sayang,,aku mau....kamu sama aku sama - sama" kata Mika lembut . Perkataan Mika membuat Daniel mengerutkan keningnya Tak mengerti. " bukankah selama ini Kita selalau bersama?" Tanya Daniel.

" bukan itu sayang, aku ingin Kita tinggal bareng" rengek Mika. "kenapa?" Tanya Daniel datar. " sayang, sekarang waktu kamu lebih banyak bersama sicacat itu, waktu kamu sama aku sedikit sekali, bahkan kalau aku tidak meminta bertemu kamu tidak menemui aku duluan, bahkan waktu libur pun kamu habiskan bersama sicacat itu, bukan sama aku" kata Mika tersungut - sungut.

Perkataan Mika membuat hati Daniel terusik. Bagaimana mungkin kekasihnya mengatakan Hal tersebut padahal dia tahu siapa yang membuat Mirella menjadi seperti sekarang ini.

"tidak bisa Mika, bagaimanapun dia istriku sekarang ini" ucap Daniel. Perkataan Daniel sukses membuat muka Mika merah padam karena marah. Bagaimana bisa kekasihnya berubah Dan membela wanita lain.

"aku ngak nuntut kamu cerai kan dia sekarang, aku hanya mau Kita tinggal bareng, aku bisa kok ikut tinggal bareng kalian" ucap Mika marah. "untuk apa, untuk apa kamu menuntut hal ini dariku, dari awal aku menikah dengan dia, itu atas persetujuanmu juga, dan kamu harusnya yang Paling tahu kalau aku tak suka dituntut seperti ini" ucap Daniel terbawa emosi.

" kamu berubah, sejak Ada wanita cacat itu kamu jadi mengabaikanku, untuk apa kamu lindungi dia, toh dia Tia berguna bagimu kan" kata Mika lagi.

"dia....wanita yang kamu sebut cacat itu, adalah orang yang meregang nyawa karena kelalaianku, Dan dia yang kamu salahkan, bahkan tak pernah sedikitpun menjelekkanmu.asal kamu tahu, setiap libur aku bersamanya, dia selalu menyuruhku untuk menemanimu" ucap Daniel sambil berdiri Dan pergi. dihiraukannya panggilan dari Mika yang memanggil namanya.

Namun belum Daniel membuka pintu keluar. seorang pelayang lestoran menghampirinya Dan memberinya selembar kertas. awalnya Daniel heran melihatnya namun ketika membaca iai dari kertas tersebut Mata Daniel membelalak Tak percaya.

Bab berikutnya