"Apa kau di arak warga kampung?? Bwa ha ha ...," Hendra tertawa lepas seiring usaha Anantha meraih baju Aditya dan lelaki berkaca mata itu menghindar dengan melingkari tubuh Mahendra.
Tawa yang membuncah dari pria bermata biru dengan bayi yang sedang asik melumuri dasinya -menggunakan air liur- begitu mencuri perhatian semua orang sebelum akhirnya salah satu bahu Hendra tersenggol Anantha dan dia tersentak.
Seperti orang kesakitan tapi ditahan, sesuatu yang hanya dipahami seorang perempuan dan itu istrinya. Aruna mendekat, menatap khawatir. Hendra hanya tersenyum kecut seolah mengatakan dia baik-baik saja.
Dia salah memasang ekspresi itu, Aruna tahu keadaan Hendra dengan detail. Untuk itu perempuan ini mengulurkan tangannya berharap bayi laki-laki dipelukan Hendra diserahkan padanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com