"aku tidak pernah bertindak di luar batas! Mereka berani terang-terangan menyentuh orang-orangku. Apakah salah? seorang yang berusaha mempertahankan diri?! Apakah salah jika aku membebaskan milikku yang mereka tahan?! Maaf, jika tindakanku tidak elegan. Maaf, aku bukan kamu! Kau yang mengajarkan padaku bagaimana menjadi lebah. Aku sudah menjalankannya dengan benar!" Suara Hendra membentur tiap lapisan dinding rumah induk. Beberapa dari mereka memilih untuk tetap bersembunyi di dalam kamar masing-masing. Sedangkan sebagian lainnya berharap dapat memastikan apa yang sebenarnya terjadi dan itu adalah Sukma serta Gayatri.
"Itu mustahil," lelaki paruh baya yang sebelumnya berdiri kini kembali duduk pada kursi rodanya.
"hmm.." ada seringai di bibir Mahendra, "Mustahil menyerang dengan terang-terangan? Apakah itu yang ada di kepala Anda??" netra hitam Wiryo naik menatap cucunya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com