webnovel

IV-179. Ruang Berdinding Merah

Perilaku Wisnu itu mengundang tatapan dari Juan, pemuda paling serius dari yang lain. Bukan hal pertama bagi putra Rio untuk menjalani misi seperti ini, akan tetapi biasanya dia menjalankannya sendirian tanpa rekan dan tentu, segala hal di putuskan saja atas kehendaknya sendiri.

Bergabung dalam tim menjadikannya lebih tegang, terlebih sekarang dia mendapat mandat memimpin misi ini dan mengharuskan Juan mematuhi prosedur yang demi anggota timnya.

Sebagai orang baru yang harus membaur dengan cepat, selain perlu mengatasi sisi antisipasi yang kadang kala disajikan yang lain terhadap dirinya, sebab berdarah Diningrat.

Menelan kehendaknya menegur Wisnu dengan kata-kata, pemuda itu menjulurkan tangannya dan menepuk ringan lengan rekannya tersebut. Menjadikan si pemegang senjata tajam itu paham, sudah saatnya berhenti memainkan belati. Hal tersebut tak lepas dari manik mata biru yang memperhatikan sepupunya secara cermat.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya