"Ayah," kata paling Aruna rindukan setelah cukup lama belum sempat mengunjungi rumah orang tuanya. Perempuan tersebut sangat senang melihat senyum yang terangkai di bibir ayahnya. Dia sadar diri bahwa sekarang sedang mengandung, walaupun ingin rasanya berlari dan memeluk seperti masa kanak-kanak atau belia, saat sang ayah pulang kerja. Namun kini, semua menjadi berbeda. Tentu saja menjadi canggung untuk melakukan hal serupa.
Putri bungsu yang saling merindu dengan sang ayah itu kini berjalan mendekat dan detik berikutnya, tangan hangat Lesmana mengusap-usap rambutnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com