"Masih ada, hanya saja saat ini dunia ku sedikit berubah, maka dari itu aku perlu memadu padankan gaya yang lain. Tenang saja jiwaku masih sama," Aruna membisikan kalimat ini dengan mendekati telinga Desi. Seolah kalimatnya adalah kode rahasia.
Menganggukkan kepala ringan, Desi bertanya penuh perhatian pada Aruna, "Jadi, apa yang membuat perempuan yang hampir hilang ditelan bumi—datang ke tempat ini?,"
"Ada dua kemungkinan, selalu begitu," ucap Aruna. "Kalau bukan karena sangat sedih dan butuh hiburan, tentu saja karena sangat senang dan ingin menyebarkan kebahagiaan," lengkapnya.
"Semoga pilihan kedua yang sedang kau bawa," kalimat ini seolah terdengar seperti doa, dari pada pernyataan.
"Dugaan kak Desi tak salah," dua perempuan menatap kumpulan anak-anak yang tengah main kelereng.
"Syukurlah,"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com