webnovel

III-280. Topeng Wajah

Ia membuat gerakan tangan, mendatangkan teman-temannya, termasuk ketua mereka, Sang penari Dwi muka.

Beberapa dari mereka mendekat, "Bukan masalah pendapatan yang membuat kami bertahan, seni ini perlu diwariskan, banyak pesan-pesan baik yang harus diteruskan kepada generasi berikutnya," salah satu dari mereka yang terpanggil, berujar.

"Dia mau memberi kita saran?" pria yang pertama kali berinteraksi dengan Tom menjelaskan kepada yang lain, yang baru mendekat.

"Kalau mau?" tawar Tom. 

"Boleh-boleh," ujar satu di antara kelimanya. Si pemuda berperawakan gagah yang terprediksi seusia Tom, tertangkap lebih serius menanggapi tawaran tersebut. 

Entah atas dasar apa mereka begitu antusias berinteraksi dengan orang asing. Mungkin, Tom lah satu-satunya penonton dari sekian banyak hari yang sepi, yang punya minat berinteraksi dengan para penampil karya seni teater tersebut. 

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya