Susi pun memacu langkahnya lebih cepat. Gadis itu masih baru, dia harus memastikan semuanya baik-baik saja.
Semua orang di meja makan terlihat menampakkan ekspresi standar. Bahkan dua perempuan yaitu Nyonya Sukma dan Nona Gayatri sangat tenang di mata Susi. Senior ajudan tersebut merasa mereka berdua bukan sekedar cukup baik dalam upaya menutupi rasa was-was nya. Andai sebuah casting diadakan oleh rumah produksi perfilman mungkin mereka akan lolos dan memainkan sebuah peran.
Lihat saja mereka masih begitu anggun dan memasukkan potong-potong daging ke dalam mulut dengan gerakan halus, menyenangkan untuk dipandang.
Mata Susi ikut awas menatap tetua Wiryo. Beliau tentu sudah tahu semenjak sekretarisnya datang dan mendekatkan kepalanya kepada telinga pria paruh baya tersebut, membisikkan kejadian serius. Raut wajah mereka tampak jelas detik-detik tersebut.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com