"Apa ayah pernah kecewa pada Bunda?"
"Pasti. Bundamu bukan malaikat, suamimu juga bukan malaikat.." Lesmana cukup paham, kemana arah ucapan Aruna "Keluarga itu ibarat tubuh.. kadang perut kita yang sakit karena ceroboh memasukkan makanan. Kadang pula kepala yang menjadi pusing, bisa juga kaki atau tangan yang merasakan sakit. Keluarga juga sama. Bisa kepala keluarga yang menjadi sumber masalah atau mungkin dari sang istri, bahkan bisa dari anak-anak yang sejujurnya sangat kita cintai" Lesmana melirik putrinya.
"Tidak ada yang sempurna.." Aruna menatap bengkel mini ayah yang berisi perkakas, kumpulan ukiran kayu yang tampaknya akan diwujudkan sebagai kursi ukir.
"Tidak ada kebahagiaan yang stabil di dunia ini. Yang ada ialah.. bekerja sama untuk terus menciptakan kebahagiaan tersebut, tanpa putus dan lelah. Seiring kita berproses.. dan sejalan dengan proses tersebut, tanpa sadar kita merasakan apa itu makna bahagia" monolog ayah Lesmana terdengar begitu bijak.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com