"aku dengar Mahendra mengembangkan perusahaan istrinya, dan istrinya menjadi founder maka barang tentu dia jadi pimpinan penting di sana, Aku mau setara dengan istri Mahendra," pinta Anna terang-terangan.
"hahaha," Wiryo malah tertawa, tawanya menggelegar dan sedikit berair pada sudut matanya. "kau ingin jadi Founder? Yang benar saja Anna, kamu sudah mencetuskan apa?" di kala wajah gadis di hadapan Wiryo menunduk, dan menampakkan ekspresi malu. lelaki paruh baya tersebut membeku seribu bahasa. Dia menyadari sesuatu tentang istri Mahendra.
"Berapa usiamu Anna?" celetuk Wiryo berikutnya.
"Em.. Aku.. Em, sedikit di atas Hendra," jawaban ini membuat Wiryo terbungkam dalam lamunannya sendiri.
"Kau tahu berapa usia Aruna?" kembali lelaki paruh baya tersebut bertanya.
Mata Wiryo mengerjap. Bersama gerak-gerik Anna yang seolah enggan menjawabnya.
"seingat saya dia menikah dengan Mahendra-" kalimat Anna diputus oleh Wiryo.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com