Hari yang panas.
Sopir mobil memeriksa laci kecil di bawah pemutar musik. Dia mencari kacamata hitam untuk mengurangi kesilauan akibat cahaya matahari menerobos kaca mobil.
"Tidak ada kaca mata?" tangan penanya naik ke atas seolah sedang minta sesuatu. Perempuan yang duduk di sebelahnya segera membuka laci lain. Giliran menemukan benda yang menjadi tujuannya, dia menyerahkan benda tersebut pada kakaknya.
"macet lagi!" Gerutu laki-laki yang mengemudikan mobil.
"nikmati saja!" perempuan yang duduk di belakang berseru. Saat pengemudi hendak mengamati spion di atas kepalanya untuk mencuri lihat penumpang di belakang, perempuan yang disapa bunda Indah kembali terlelap, menutup matanya.
"Kak," panggil Aliana pada pengemudi yang kini tengah berjibaku dengan kerumitannya sendiri. Anantha sibuk mengekspresikan keluh kesahnya, menyandarkan siku pada pintu mobil di mana punggung tangan yang mengepal penopang pertemuan pipi dengan rahang.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com