webnovel

III-107. Merindukan Tempat Spesial

Aruna masih setia menapaki rahang menonjol pada dagu lelaki bermata biru yang berpadu dengan rambut kecokelatan lebat, kulit tubuhnya campuran putih bersih dan kuning Langsat. Bulu-bulu matanya sedikit berbeda dari semua warna di rambutnya. Terlihat lebih pekat dengan panjang tak sewajarnya lelaki.

Ketika mengerjap setiap mata yang memandang dengan Lamat spontan ikut serta mengerjap. Spontanitas yang sama sedang di rasakan Aruna. Perempuan tersebut mengerjapkan mata tatkala lelaki di hadapannya menutup pelupuk mata.

Visual yang kontras dengan namanya, Mahendra Hadyan Djoyodiningrat, terlalu lokal. Cara bicaranya pun lebih suka menggunakan bahasa tempat mommy-nya berasal. Jarang ada yang tahu, bahwa kakeknya melarangnya terlalu berbeda dengan dirinya.

Sehingga laki-laki kecil itu diusahakan segera menanggalkan bahasa dari negeri pemberi warna biru di matanya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya