Sang kakak memungut handphone dan mendorong infus, menyusul langkah Mahendra yang sekarang tertangkap mata sedang berlari.
Tepat ketika Mahendra telah sampai pada ruang tunggu, tempat di mana istrinya masih di beri pertolongan pada balik pintu. Terlihat dari kejauhan sang ayah bangkit dari duduknya, berjalan menuju Mahendra, "bagaimana ini semua bisa terjadi!? Apa kau kekurangan ajudan untuk menjaga putriku," suara ayah Lesmana memekikkan telinga. Beliau sedang kecewa dan tidak peduli menantunya kini berada dalam kondisi paling nadir.
Hendra terdiam seribu bahasa, bersama gerak kaki gontai mendekati pintu di ujung sana.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com