"Agar saya bisa membaca pernyataan pembelaan yang saya buat secara langsung di hadapan istri dan keluarganya, mumpung hari ini mereka hadir" monolog Hendra mengakibatkan pak Isman tersekat dari niat menyudahi sesi mediator.
"Ku mohon.," Baru pertama ini aku dengar kalimat permohonan enteng Mahendra suarakan, hal pertama yang detik ini juga ingin aku lakukan adalah meminta pelukan pria bermata biru.
"Baiklah., akan aku sampaikan pada hakim pimpinan sidang. Kita jeda dulu, istirahatlah sebelum sesi berikutnya, setelah ini Anda berdua kembali ke ruang sidang," Demikian ungkapan Hakim mediator sebelum menghilang di balik pintu dan menyisakan kami berdua.
.
.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com