[Kak Danu, tadi pagi yang di bandara siapa?]
Sambel dan Marissa menatap kakaknya penuh ancaman.
"Hehe.." Damar hanya tertawa geli melihat ekspresi dua adiknya. Dia perlu 'bertanam tebu di bibir' (mengeluarkan kata-kata manis untuk membujuk atau semacamnya).
"Yang tadi pagi namanya Aruna, dia temen kakak, sorenya kami tampil di sebuah seminar. Coba saja lihat sosial mediaku, aku meng-upload kegiatanku di kampus Erl*ngga," manis tebu sudah ditanam di bibir, semoga dua adiknya berkenan menanggalkan ekspresi ancaman yang tak berarti.
[Tapi di akun gosip sebelah mereka bilang kak Danu Umar tertangkap having an affair sama istri CEO]
"Hah, having an affair. Yang benar saja?! Kacau," Damar mulai mencium sesuatu yang tidak beres.
[Iya, bahkan ada yang bilang perceraian CEO itu ada hubungannya sama kakak]
"Ya elah ngawur banget itu" Damar membela diri.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com