Bahkan pemuda jangkung itu melambaikan tangannya padaku "Hai.." lalu tangan berani itu masuk saku celana jeans-nya masih dengan santai mengikuti tubuh istriku yang bergerak mendekati pintu dan memutar kunci meminta kami berdua masuk.
.
"Aruna maaf, aku tidak punya banyak waktu. Lihat! Aku sudah mengabaikan beberapa panggilan dari sekretarisku" Aruna menangkap nama Nana pada layar handphone yang di genggaman Hendra.
"Iya.." Jawab gadis ini lesu.
"oh iya, sebaiknya kalian jangan lama-lama berada dalam satu rumah berdua saja" sindir Hendra masih dengan ekor mata yang menangkap Damar tajam.
"Tenang tuan CEO, saya masuk sekedar untuk ambil ini!" Damar meraih gitar yang di rapikan Aruna karena pemuda ini menaruhnya sembarangan ketika mereka usai berlatih persiapan tampil T*DX Talk semalam.
Dan Damar melangkah keluar melewati Mahendra sebelum pria bermata biru keluar lebih dahulu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com