"kamu budak cinta istrimu"
"HAHAHA.. ungkapan macam apa itu?? Sungguh aku tak paham" Hendra benar-benar hampa dengan hal-hal berbau anak muda, receh dan tidak ada dalam kosakatanya. Apalagi ungkapan yang baru dia dengar dari Riswan.
"ngomong-ngomong Apa yang ingin kamu sampaikan padaku?" Suara Hendra lebih serius kali ini, Hendra tahu kedatangan walikota menemui dirinya bukan sesuatu mudah apalagi sekadar untuk menjenguk.
"Aku punya kabar baik untuk kita, begitu juga sebaliknya aku juga memiliki kabar kurang menyenangkan" Riswan mulai berubah cara bicaranya, dia pun mulai bicara dengan nada serius.
"kau memberi kabar seperti memberi teka-teki, Emm.. Aku suka kabar baik, beri aku kabar menyenangkan terlebih dahulu". Hendra menatap lawan bicaranya. Sambil membuat pesan kepada para pengawalnya yang berjaga di luar. Hendra meminta mereka menyajikan hidangan dan minuman hangat untuk tamunya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com