"Bagaimana kalau Bruno mars"
"Itu akan membuat gendang telingaku semakin panas"
"Tapi aku ingin menyanyikannya" Hendra terus mengajak istrinya bicara. Membicarakan sesuatu yang tidak penting. Supaya tanpa sadar perempuan itu berkenan menunggunya.
.
.
"Sayang.." panggil mata biru mendapati gadis mungilnya masih setia menanti. Pria ini mendekat mencuri pipinya. Di sambut gerakan kecil nakal mendorong sang pria. Tidak mau diberikan kecupan kecil di mana pun karena sedang bete.
"Sudah pesan honey" ucapan Hendra berbalas dengan gelengan kepala. Akhirnya sang pria mengangkat tangan memanggil waiters. Lalu keduanya mencoba memilih menu favorit.
"em... Aku bingung harus pesan apa semuanya terlihat asing. Boleh aku sama denganmu saja" Hendra tersenyum mengangguk.
"bagaimana perjalanannya? Asik seminarnya?" basa-basi Hendra mencoba membuka percakapan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com