"Damar kenapa kita berhenti?" komentar Aruna seberes Vespa antik milik si jangkung terparkir nyaman di sudut cafe dengan konsep Batik Cafe & Lounge.
Jangkung tersenyum sekejap: "masuk saja, Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu. Sebentar saja, dan kau tidak akan kecewa"
Dari caranya mendorong pintu cafe Aruna menangkap ada sesuatu yang berbeda pada diri Damar. Pria ini berhenti sejenak menatap sekali lagi gadis yang membeku di dekat motornya: "ayolah masuk"
Gerak tubuh si jangkung yang terbalut baju putih dan jaket Aditya meminta Aruna segera melangkah menuju dirinya.
"kenapa para waiters di sini tersenyum dan menyapamu"
"karena gue keren, apa lagi?"
"Tidak.. tidak.. sepertinya bukan itu?!" Aruna memperhatikan beberapa orang di sekitar dirinya.
Bisikan lirih sempat menggetarkan gendang telinga gadis yang berjalan perlahan di belakang punggung si jangkung: "dia sudah datang?"
"Pingin minta tanda tangan deh"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com