"Duduk dulu.. minum dulu..". Aruna menenangkan suaminya, meminta pria itu untuk duduk di sofa dan segera menyuguhkan air putih. Hendra merasa lebih mudah menenangkan diri, dia tak lagi mencari obat seperti biasanya. Cukup dengan meneguk air putih yang disuguhkan Aruna, Hati mata biru sudah lebih tenang tidak bergejolak seperti sebelum sebelumnya.
"Bagaimana? Sudah enakkan?". Sang perempuan bertanya lemah lembut, gadis ini berusaha sebisa mungkin menjadi psikososial terapis. Entah caranya benar atau salah, dia sendiri tidak tahu. Aruna hanya berusaha memperlakukan suaminya dengan baik.
Gadis ini buru-buru merapikan hem yang sempat kusut karena dipegangi bodyguard kakeknya. Kemudian melepas jas yang dilekatkan Hendra pada tubuhnya, meminta Hendra kembali mengenakan jas tersebut.
"kenapa dilepas?". Hendra kebingungan dengan cara gadis itu memaksanya mengenakan jasnya kembali. Termasuk perilaku Aruna yang berusaha merapikan Krah bajunya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com