Wajah Anantha tertangkap ngeri. Bagaimana tidak, dia dapati adik kecilnya dibawah laki-laki yang mendongak kepadanya karena baru saja mengendus si bungsu.
Aruna sigap mendorong Hendra. Pengantin baru itu terbangun dan merapikan diri mereka.
"Maaf kak". Suara Aruna malu-malu.
Gadis itu menyikut perut suaminya agar turut minta maaf.
"Saya juga minta maaf.. em.. kak". Berat mengatakan kata 'Kak' pada pria di depannya. Anantha seusia Surya dan dia sering membully Surya. Namun harus menghormati kakak Aruna yang sering memasang wajah permusuhan kepadanya.
Aruna bergegas pergi, mundur perlahan dan akhirnya berjalan cepat. Hendra membuntutinya di belakang.
"Kita lanjutkan di kamar". Goda mata biru pada istrinya.
"Tidak..!". Tegas menolak.
"Ayolah.!". Senyumnya mulai jahil.
"Tidak!". Matanya ikut melotot.
"Ayolah sayang..". Lebih berani mengoda.
"Jangan panggil aku sayang!". Sang gadis berhenti, disusul gertakan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com