Ayah, ibu, Resty, Raihan, Raka, Yusuf dan juga Kirana sontak mengalihkan pandangan nya ke arah pintu yang baru saja di buka untuk melihat siapa yang datang.
"Papaaa" Raka lah yang pertama kali bersuara, melihat siapa yang datang. Ibu, ayah dan Raka tentu senang dengan kehadiran Farhan , karena mereka tak mengetahui siapa Raihan sebenarnya, tapi Resty dan Kirana, merasa suasana menjadi sangat canggung dan mereka pun menjadi kaku tak tahu harus bersikap seperti apa, dan Kirana serta Resty tentu bingung siapa yang menghubungi Farhan. Sedangkan Yusuf masih memilih diam, menganalisa ekspresi Raihan, Kirana, dan Resty. "nak Farhan kok tau kami disini?" tanya ibu Kirana langsung, "Yusuf yang ngasih tau Bu" ucap Yusuf cepat, "ohh, ya udah ayo masuk nak Farhan" ucap Ibu Kirana merasa senang dengan kehadiran Farhan. Raihan masih menggendong Raka dan berdiri dipinggir sebelah tempat tidur Kirana, Farhan berjalan mendekat kearah Kirana. Saat Farhan semakin dekat baru lah dia sadar sepenuhnya bahwa yang menggendong Raka adalah pria asing.
Ayah, ibu, dan Yusuf sudah menuju ke sofa untuk duduk .Ayah dan ibu Kirana tak begitu memperhatikan Raihan maupun Farhan karena mereka sudah merasa tenang saat Kirana sadar. Namun Yusuf melihat jelas ekspresi Raihan, dan Farhan yang saling bertatapan dingin, dan ekspresi kakaknya, dan juga sahabat nya menjadi canggung, dan kaku.
Melihat Farhan dan Raihan yang saling menatap intens dengan ekspresi keduanya yang tak terbaca membuat Resty harus menengahi nya, "eheemm, Farhan, ini Raihan", ucap Resty akhirnya, dan Kirana yang terbaring lemah mendengar itu hanya diam memperhatikan sahabat nya. Sontak Farhan yang sedari tadi menatap intens ke arah Raihan , kini memicingkan matanya, dan semakin menatap dingin ke arah Raihan, dia ingat nama itu. "dan Rai, ini ,," Resty bermaksud mengenal kan keduanya agar suasana menjadi cair, namun ucapan Resty langsung dipotong oleh Farhan "saya Papa Raka" sahut Farhan dingin dan penuh penekanan. Kirana yang terbaring lemah di tempat tidurnya menyaksikan kejadian ini dari tadi di tambah ucapan Farhan membuat jantung nya seakan berhenti berdetak, begitu pun dengan Resty, namun kedua nya hanya bisa saling melempar pandangan tanpa bersuara.
'dorrrr' mendengar perkataan Farhan, Raihan seperti tertembak peluru panas, sakit sangat sakit dan ekspresi Raihan berubah menjadi semakin dingin
"ayoo Raka , sama papa" ucap Farhan lagi tanpa perduli dengan ekspresi Raihan dan mengambil Raka dari gendongan Raihan. Melihat Raka di gendong oleh Farhan yang merupakan 'orang lain' bagi Raihan , 'rasanya sangat tidak adil dan 'papa' kata kata itu seharusnya untuk dirinya,' pikir Raihan penuh penyesalan, seketika ekspresi Raihan menjadi sendu, dan Resty mengetahui itu. Sedangkan Farhan yang sudah menggendong Raka kembali menatap dingin ke arah Raihan. 'Raihan, dia kah mantan pacar Kirana dan dia kah ayah kandung Raka,,, tidak, aku tidak peduli, Raka adalah anak ku , dan aku adalah papa nya' batin Farhan.
"gimana keadaan kamu Kii" tanya Farhan mengalihkan pandangannya dari Raihan ke Kirana. "apa kamu masih merasa pusing,, biar saya panggilkan dokter" ucap Raihan cepat, tak mau kalah.
Kirana yang lemah di tempat tidur nya, memejamkan kuat matanya, merasa tak percaya dengan apa yang baru terjadi, dia benar benar tak pernah berpikir akan berada dalam posisi seperti saat ini,, merasa tak nyaman dengan sikap Farhan dan juga Raihan, merasa serba salah, perasaan yang tak menentu dan rasanya Semakin tertekan. Dia bahkan rasanya tak mampu bersuara dan tentu enggan menjawab pertanyaan kedua orang ini. "Res, aku mau minum" ucap Kirana akhirnya dan mengalihkan pandangannya ke arah Resty, dan tentu artinya membuang wajahnya dari Farhan dan Raihan.
Setelah meneguk air putih yang diberikan oleh Resty, Kirana akhirnya berbicara, "kalian berdua, bisa pergi dari sini sekarang, saya sudah baik baik saja, jadi pergi lah, jangan buang buang waktu kalian" ucap nya dingin tanpa melihat kearah Raihan dan Farhan, Raihan maupun Farhan ingin berbicara, namun Resty menahan mereka dengan berjalan mendekati mereka dan berbicara pelan ",tolong lah, ini bukan waktu yang tepat, kalian mau dia semakin drop," ucap Resty pelan sehingga orang tua Kirana tak menyadari nya. Akhirnya Raihan dan Farhan pun mengalah dan pamit ke orang tua Kirana. "Raka kesini sayang samping mama" ucap Kirana kali ini dengan suara lembut. tentu Raihan dan Farhan yang baru akan keluar membalikkan tubuh mereka untuk melihat ke arah Kirana, karena itu lah suara Kirana yang asli, lembut dan hangat tentu mereka sangat tahu itu, rasanya lama sekali mereka tak mendengar suara itu. Namun mengetahui Farhan dan Raihan melihat nya, dengan cepat Kirana kembali membuang wajahnya dari mereka.