Sebuah tembakan membuat langkah Donny terhenti dan ada banyak orang lain berlari menghampiri kami. Kemudian hening selama beberapa lama sebelum ada terdengar suara tawa menggelegar.
"Kalian punya bantuan? Kita juga punya!" teriak Abidzar. Sial. Ternyata dia masih bisa bicara.
Ada orang-orang lain yang berlari ke arah kami, juga beberapa orang lain berlari menjauh. Aku tak tahu yang mana lawan atau kawan. Deru derap kaki mereka terlalu ramai untuk kukenali tanpa membuka mata.
Terdengar suara teriakan, erangan, dan tembakan. Kakiku bahkan sempat terinjak entah oleh siapa dan terasa sakit. Kemudian hening kembali menyergap.
"Lepasin anakku dan aku lepas istri kamu, Jaya!" teriak Abidzar.
Terdengar dua langkah kaki beriringan dan berhenti di satu titik sebelum terdengar suara seorang wanita menjerit. Jaritan itu seolah membuat mereka saling berjalan menjauh satu sama lain karena saling bertukar tempat.
"Lepasin Oma!" teriak Ibu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com