"Oktober tahun 1838, ada semburan air dari dalam tanah. Ini asal mula Rawa Pening meluap menurut surat kabar yang beredar. Akibat luapan ini, ada satu dusun tenggelam. Namanya dusun Rawa Siwel." ujar Kakek.
Sepertinya aku harus menyiapkan konsentrasiku lagi. Aku menggeser tubuhku lebih dekat pada Astro dan dia memeluk pinggangku sementara aku bersandar padanya.
Aah, ini terasa lebih baik.
"Ga ada korban jiwa atau ternak yang mati dari semburan itu. Semburan itu juga ga jelas seberapa besar, jadi luapan airnya ga ketauan seberapa luas. Yang pasti ga seluas rawa yang sekarang.
Di awal tahun 1850 ada usulan bikin bendungan di Toentang yang manfaatin air di Rawa Pening, tapi pemerintah baru ngasih wewenang pengairan yang terhubung sama pembangunan bendungan sungai Toentang di tahun 1852.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com