Dibelakang pepohonan, ratusan bayangan berbentuk manusia terlihat bergerak kesana kemari. Pria, wanita dan bahkan anak anak yang tidak terlihat seperti petarung telah mengelilingi mereka. Tentara akan berpikir mereka adalah orang normal dan menerima mereka dengan tangan terbuka bila bukan karena doa doa yang tidak berhenti.
Batalion pertama telah menjaga keempat sudut desa dengan gelisah. Mereka berada di dalam bangunan dan rumah di desa membidik melalui jendela ke arah pepohonan. Walaupun mereka menyadari bahwa lawan mereka adalah manusia, jari pada pelatuk terasa kebas dan hati mereka terasa berat. Banyak yang tidak yakin apa yang harus dilakukan bila orang orang ini menyerang desa.
Di salah satu rumah, Kolonel Bernard mengumpulkan semua pemimpin unit. Di sebelahnya berdiri Kapten Yonas, orang kedua dalam komando dan pemimpin platoon pertama, Letnan Axel pemimpin pasukan khusus, dan Rick, bawahan Adam dan pemimpin platon ketiga
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com