Bara menyentuh pipi Maharani ketika mobil yang mereka naiki berhenti di pelataran rumah Pak Haryo. "Kita sudah sampai."
Maharani melenguh pelan sambil perlahan-lahan membuka matanya. Ia menyipitkan matanya untuk melihat keadaan di sekitarnya.
"Ini dimana? Kayaknya ini bukan rumah Mama kamu," ujar Maharani sembari menegakkan tubuhnya.
"Rumah Eyang, aku pikir kamu perlu tempat yang tenang untuk memulihkan keadaan kamu," jawab Bara.
Maharani memperhatikan rumah besar bergaya eropa yang dikelilingi oleh hamparan taman yang luas itu. Suasana di sekitar rumah itu nampak sangat Asri. Ia lalu menatap Bara. "Emangnya ngga masalah kalau aku disini?"
Bara menepuk kaki Maharani. "Kamu ngga perlu mikir macam-macam. Aku kan udah bilang, sekarang keluarga aku juga keluarga kamu. Semuanya sudah menerima kamu, kamu ngga perlu khawatir."
"Tapi kamu bakal nemenin aku, kan?" Tanya Maharani.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com