webnovel

Gunung Seribu Monster!!!

Melihat ke sekelilingnya Jiang Wushang mengerutkan kening, tempat yang menjijikkan ini, penuh dengan hal hal kotor dan bau menyengat dari sisa sisa cairan putih di lantai.

Sudah berapa banyak wanita yang telah menjadi korban dari para bandit ini. puluhan atau mungkin ratusan?.

Dengan amarahnya, Jiang Wushang mulai menciptakan formasi roh ungu untuk membentuk kubus penghalang di sekitar bandit, dan dengan sedikit pemikiran, energi spiritual Jiang Wushang mulai menciptakan serangga roh yang cukup banyak dan semua serangga roh kemudian mulai mendekati para bandit.

Melihat banyak serangga mendekati mereka, para bandit mulai merasa panik dan ngeri, serangga itu cukup besar dan panjang hampir setebal jempol orang dewasa, lebih besar dari serangga normal yang ada di bumi, dan kebetulan bahwa Jiang Wushang menciptakan lipan.

Dan setiap serangga memiliki gigi yang tipis dan tajam, kaki berduri yang siap menyayat kulit dan memotong motong daging para bandit.

"tidak, tidak, tolong keluarkan aku dari sini, aku bersedia membayar berapapun harga nya, tolong.!!"

"tolong selamatkan aku, aku tidak ingin mati tolong!!"

"AAHHHH, TIDAK!!, BUNUH AKU!!, BUNUH AKU!!!"

Banyak teriakan menyedihkan para bandit untuk memohon kehidupan, ada juga yang tidak tahan dengan penyiksaan yang dirasakan oleh nya akibat kulit dan daging yang terkoyak oleh serangga serangga lipan itu.

Rasanya seperti disayat sayat oleh silet tajam, tidak hanya satu, tapi ratusan, di setiap tubuh mereka ada sekitar ratusan serangga yang berbondong bondong mengunyah daging segar mereka.

Serangga serangga itu mulai memasuki lubang hidung, mulut dan kuping, ada juga serangga yang menoba memaksa masuk ke dalam rongga mata para bandit.

Jiang Wushang, yang berdiri diam di depan formasi roh, melihat mereka dengan acuh tak acuh, kejahatan ini perlu di bayar dengan harga yang cukup mahal.

Mendengar teriakan sedih para bandit, Jiang Wushang membalikkan badannya dan mulai berjalan keluar dari gua. Meninggalkan para bandit yang tersiksa dan merasakan rasa sakit sampai ketulang tulang mereka.

Saat ia keluar, Jiang Wushang melihat semua wanita yang telah di selamatkannya, rata rata dari mereka adalah gadis muda 15 - 20 tahunan, dan beberapa wanita berumur 25 tahunan.

Melihat mereka dengan pakaian yang sobek dan rusak, Jiang Wushang menggunakan kekuatan spiritualnya untuk menciptakan baju sederhana untuk menutupi tubuh mereka yang terbuka.

Setiap wanita yang di selamatkan Jiang Wushang, memiliki wajah yang penuh syukur, tapi ada juga beberapa yang wanita yang memiliki wajah suram, karena ia merasa lebih baik mati dari pada kembali ke desa, ia merasa kotor dan tidak layak menjadi seorang wanita lagi.

Melihat ini, Jiang Wushang hanya menghela nafas, ia hanya bertanggung jawab untuk menyelamatkan, bukan untuk menjaga mereka, jadi ia cukup acuh tak acuh terhadap mereka yang putus asa.

Jiang Wushang dan semua wanita itu kemudian mulai pergi dan meniggalkan sarang bandit, segera menuju desa dimana kediaman tuan Luo berada.

Setelah cukup jauh berjalan, akhirnya mereka sampai di desa, dimana semua orang cukup terkejut melihat Jiang Wushang membawa kembali wanita yang di culik.

Banyak warga bersyukur atas kembalinya istri, anak ataupun saudari mereka, itu juga termasuk tuan Luo yang sedang menunggu putrinya.

Sampai di depan kediaman tuan Luo, Jiang Wushang membawa Luo Shen bertemu dengan tuan Luo.

Melihat putrinya kembali, tuan Luo merasakan tubuhnya bergetar hebat, dan air mata menetes dari matanya. Sebagai seorang ayah, tuan Luo sangat menghargai Putrinya, bahkan jika putrinya sudah mengalami hal buruk, bagi tuan Luo, selama putrinya baik baik saja, ia merasa lebih baik dan bersyukur.

"ayah !!" teriak Luo Shen, saat ia berlari dan kemudian memeluk ayahnya, air mata Luo Shen mengalir deras.

"putri ku, kau kembali, syukurlah!!" dengan erat, tuan Luo memeluk putrinya.

"tuan, eh, kemana perginya??" beberapa saat kemudian, saat tuan Luo ingin berterima kasih kepada Jiang Wushang, ia menyadari bahwa sosok Jiang Wushang telah menghilang dan ia tidak dapat menemukan keberadaannya lagi.

Tuan Luo kemudian bertlutut di tanah menghadap ke arah gerbang desa dan mengucapkan terima kasih kepada Jiang Wushang yang sudah pergi, dengan tulus.

" terima kasih pahlawan muda atas pertolonganmu, terima kasih, terima kasih.!"

Tanpa di sadari oleh semua orang, Jiang Wushang sang penyelamat sudah berada di luar desa, dan melanjutkan perjalanannya menuju Gunung Seribu Monster.

=========================================

Seminggu kemudian, dengan petunjuk arah yang di beritahukan oleh tuan Luo, Jiang Wushang dapat dengan mudah melewati hutan dan mencapai pinggiran Gunung Seribu Monster. Saat ini Di depan Jiang Wushang, sebuah gunung megah muncul.

Dengan kekuatannya sebagai Martial Lord, tidak ada hal yang bisa mengancamnya di dalam Gunung Seribu Monster, kecuali mungkin sisa roh tua, spiritualis Jubah Emas, yang bisa menjadi kultivator alam Martial King, orang itu lah satu satunya yang bisa membahayakan Jiang Wushang di Sembilan Provinsi, kecuali hal hal di makam Kaisar.

Melihat kedepan, Jiang Wushang memiliki senyum aneh di sudut mulutnya, langkah pertama ke Gunung Seribu Monster, mulai !

===============================

Setelah beberapa waktu bergegas, ia akhirnya tiba di pinggiran Gunung Seribu Monster.

saat ini, Jiang Wushang menemukan beberapa monster beast tingkat rendah sedang berkeliaran di pinggiran gunung.

|Peng!!|

Dengan sigap, Jiang Wushang sudah memulai serangan pertamanya.

Dengan kekuatan di alam Martial Lord, Jiang Wushang dengan mudah menundukkan semua monster beast yang ia temukan, dan memindahkannya ke dalam dunianya.

| Boom boom boom |

Akhirnya, setelah beberapa jam berburu monster beast tingkat rendah, Jiang Whusang mulai menemukan monster beast tingkat Mendalam puncak. Sebagai seorang ahli, ia mulai mempercepat tindakannya.

Tidak ada api yang terbakar, tapi masih bisa mendengar semburan ledakan dari jauh, dan kadang kadang bahkan raungan marah dari monster beast menggema. Hal ini menyebabkan tanah bergetar, dan dari situ, bisa dilihat bagaimana intens pertempuran di kejauhan itu.

Jiang Whusang, mulai mencari monster beast tingkat yang lebih tinggi untuk di masukan ke dalam dunianya. Dan di sela sela itu juga, ia mulai mengingat jalur rahasia di dalam Gunung Seribu Monster.

Gunung Seribu Monster sangat besar. Jika kekuatan Jiang Wushang hanya berada di alam Mendalam atau alam Asal. maka ia harus menghabiskan sehari penuh sebelum memasuki area pusat.

Di jalan, Jiang Wushang bertemu beberapa Monster Beast. Namun, kekuatan mereka tidak terlalu kuat sehingga ketika Monster Beast muncul dalam jangkauan deteksi Jiang Wushang, ia dengan mudah memindahkannya kedalam dunianya.

Dengan demikian, semua Monster Beast yang muncul bisa dikatakan hadiah bagi Jiang Wushang.

Setelah sampai di inti Gunung Seribu Monster, Jiang Wushang dengan gerakan yang sangat cepat dan dengan beberapa lompatan, ia bergegas ke pintu masuk ke istana bawah tanah.

Dengan menggunakan kekuatan Roh ia mendeteksi segala sesuatu di depannya, dan dengan segera menuju ke lorong istana bawah.

Karena kekuatan yang terlalu kuat. Tidak peduli apakah itu Monster Beast, atau mekanisme, atau Formasi Roh, tidak ada yang bisa menghentikan Jiang Wushang.

==========================

Istana bawah tanah di tempat itu sudah sangat luas.

Sebenarnya, meskipun itu dikatakan sebuah istana bawah tanah, itu lebih baik dikatakan sebuah gua bawah tanah yang luas, karena selain beberapa batu berpijar atau api yang tidak padam, tidak ada dekorasi apapun dan itu normal sederhana.

Dan ketika Jiang Wushang terus maju, tiba tiba ia berhenti berjalan saat ia tiba di depan dinding.

Setelah Jiang Wushang mendekat, ia mulai hati hati melihat dinding batu. Dengan kekuatan Formasi Roh, ia bisa merasakan bahwa dinding itu sangat istimewa, dengan pikiran, sebuah kekuatan spiritualis jubah ungu keluar dari tubuh Jiang Whusang, dan dengan itu ia mulai memasang Formasi pembukaan terhadap dinding batu.

| Hmm |

Dan pada saat itu, Formasi Roh di dinding batu mulai melepaskann kilauan berwarna emas menyilaukan. Yang aneh adalah karena diselimuti oleh cahaya berwarna emas, sebuah gerbang benar benar perlahan muncul dari dinding yang sempurna, tidak rusak dan juga perlahan lahan terbuka.

Melihat gerbang besar di depannya itu, Jiang Wushang dengan cepat berjalan menuju bagian dalam gerbang di dinding.

|boom|

Sama seperti Jiang Wushang masuk, pintu gerbang di belakang nya menutup dan pada saat itu juga, Jiang Wushang melihat kedepan dan menemukan bahwa lorong itu jauh lebih indah daripada di luar gua.

Bab berikutnya